Makanan Bergizi Gratis Tiba di Papua, Revolusi Kesehatan Anak Dimulai setelah Lebaran
Pemerintah Provinsi Papua menargetkan pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan dimulai pada April 2025.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM PAPUA - Pemerintah Provinsi Papua menargetkan pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan dimulai pada April 2025 atau setelah Lebaran.
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, meminta pemerintah daerah untuk segera mempersiapkan segala sesuatunya agar program ini dapat berjalan lancar.
"Pelaksanaan MBG akan dimulai secara bertahap setelah Lebaran atau pada bulan April 2025," ungkap Ramses dalam keterangannya Rabu (26/3/2025).
Baca juga: Kunjungi Dapur MBG Ngawi, Ibas Pastikan Gizi Anak Terjaga dan Program Terus Berkembang
Pentingnya Sosialisasi Program MBG
Ramses juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat MBG. Ia berharap agar seluruh pihak memahami tujuan dari program ini, terutama untuk anak-anak di Papua.
"Saya juga meminta agar sosialisasi dan edukasi terkait manfaat MBG segera dilakukan. Saya tidak ingin ada penolakan terhadap program ini seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah akibat kurangnya pemahaman," tambahnya.
MBG merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ramses menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah wajib menyukseskan program ini, yang bertujuan menurunkan angka stunting di Papua.
Baca juga: Nofalia Heikal Safar: Dewan Adat Bamus Betawi Dukung Program MBG
Tahapan Implementasi Program MBG
Penerapan program ini akan dilakukan bertahap, melihat kesiapan dapur, bahan baku, serta transportasi.
Ramses menyebutkan bahwa dari sembilan kabupaten/kota di Papua, dua daerah yang sudah siap melaksanakan MBG, yaitu Keerom dan Kota Jayapura.
Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Koordinator bidang Sumber Daya Manusia (SDM) di Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Sarmi, Jimmy Yappo, menilai bahwa MBG yang didanai dari Otonomi Khusus, sebaiknya diserahkan kepada dinas pendidikan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah.
Menurut Jimmy, pihak sekolah, terutama Komite Sekolah dan orang tua murid, seharusnya diberdayakan untuk menjalankan program ini.
"Program ini tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga bagi masyarakat asli Papua, khususnya ibu-ibu yang terlibat dalam penyediaan makanan bergizi," ujarnya.
Jimmy menambahkan, penggunaan tenaga kerja lokal dan pembelian bahan-bahan dari pengusaha lokal harus diprioritaskan agar manfaat program MBG dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
"Kita ingin memastikan bahwa MBG tidak hanya memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal," katanya.
Dukungan Generasi Muda Papua
Sumber:
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at
Kasus Dugaan Keracunan Menu MBG Terjadi Lagi, Badan Gizi Nasional Minta Masyarakat Tetap Tenang |
![]() |
---|
Prabowo: Makan Bergizi Gratis Perkuat Fondasi Pendidikan dan Gerakkan Ekonomi |
![]() |
---|
Penutupan Pencarian Iptu Tomi Marbun di Papua Barat Menimbulkan Tanda Tanya |
![]() |
---|
Pelajar hingga Guru Keracunan Menu MBG di Tasikmalaya, Alami Diare, Korban 400 Orang |
![]() |
---|
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Minta Kemenkes Lakukan Audit setelah Ratusan Pelajar Keracunan MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.