Penutupan Pencarian Iptu Tomi Marbun di Papua Barat Menimbulkan Tanda Tanya
Polda Papua Barat resmi menutup operasi pencarian Iptu Tomi Marbun yang hilang dalam tugas di Papua Barat. Penutupan ini menuai kritik.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Penutupan pencarian Iptu Tomi Marbun yang hilang saat operasi di Papua Barat pada Desember 2024 menimbulkan banyak pertanyaan.
Banyak pihak meragukan keputusan tersebut, dengan dugaan adanya penyelidikan yang belum maksimal dan kekhawatiran terhadap transparansi operasi tersebut.
Baca juga: Komnas HAM Kecam Serangan Kepada Tim Operasi Pencarian Iptu Tomi Marbun
Operasi Pencarian Dinyatakan Resmi Ditutup
Pada Kamis (1/5/2025), Polda Papua Barat secara resmi mengumumkan penutupan operasi pencarian Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun.
Marbun hilang sejak 18 Desember 2024 saat terlibat dalam operasi pemberantasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Moskona Barat, Papua Barat.
"Dengan hati penuh empati dan semangat kemanusiaan, Operasi SAR terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun resmi ditutup oleh Polda Papua Barat," demikian bunyi keterangan tertulis dari Polda Papua Barat.
Tantangan dalam Operasi Pencarian
Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir, mengungkapkan bahwa selama tiga tahap pencarian, sebanyak 510 personel gabungan TNI-Polri telah diterjunkan.
Namun, kendala cuaca ekstrem, medan berat, dan ancaman dari binatang buas menghambat keberhasilan pencarian.
“Walau belum menemukan hasil yang diharapkan, seluruh upaya kami dilakukan dengan penuh komitmen, kehati-hatian, dan semangat kemanusiaan. Kami tetap membuka ruang untuk informasi baru yang bisa ditindaklanjuti,” ujar Irjen Johnny.
Kritik terhadap Penutupan Pencarian
Proses pencarian ini mendapat kritik tajam, terutama terkait dengan kurangnya investigasi mendalam mengenai hilangnya Iptu Tomi.
Beberapa pihak mempertanyakan apakah pencarian ini hanya berfokus pada upaya fisik tanpa penyelidikan yang lebih menyeluruh terhadap keadaan di lapangan.
"Percuma dilakukan upaya pencarian melibatkan lebih dari 510 personel TNI dan Polri, seharusnya tidak hanya fokus pada pencarian fisik Iptu Tomi Marbun, tanpa dilakukan investigasi secara menyeluruh," ujar Yan Permenas Mandenas, anggota DPR RI.
Baca juga: Polda Papua Barat Hentikan Operasi Pencarian Iptu Tomi Marbun, Tetap Terbuka Untuk Informasi Baru
Sosok Alamuddin Dimyati Rois, Anggota DPR dari PKB Kecelakaan di Tol Pemalang, Alami Luka Berat |
![]() |
---|
Dukung Prabowo Perkuat Perlindungan Buruh, DPR Ingatkan soal Sektor Pekerja Informal |
![]() |
---|
Profil Alamudin Dimyati Rois, Anggota DPR yang Alami Kecelakaan Maut di Pemalang, 2 Asistennya Tewas |
![]() |
---|
Pimpinan DPR: RUU Perampasan Aset Tunggu Sinkronisasi dengan KUHAP |
![]() |
---|
Proaktif Selesaikan Persoalan, Dasco Dinilai Bawa Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.