Konflik India dan Pakistan
India Vs Pakistan Memanas: Modi Adakan Rapat Komite Keamanan, Aksi Militer Bakal Benar Terjadi?
Perdana Menteri India, Narendra Modi tiba-tiba mengadakan pertemuan untuk membahas keamanan di tengah memanasnya hubungan dengan Pakistan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri India, Narendra Modi tiba-tiba mengadakan rapat Komite Keamanan Kabinet pada Rabu (30/4/2025).
Rapat dadakan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara India dengan Pakistan.
Meski terkesan dadakan, namun pertemuan ini menjadi yang kedua sejak serangan di Kashmir pada 22 April 2025 lalu.
Setelah rapat keamanan tingkat atas, Modi diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan komite politik dan ekonomi Kabinet serta rapat pleno Kabinet di kemudian hari.
Mengutip Anadolu, sehari sebelumnya, Modi memimpin pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri oleh banyak pejabat, termasuk Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan tiga kepala dinas militer.
Rapat-rapat ini semakin membuat tegang antara kedua belah pihak, terlebih Pakistan menyebut India bakal melakukan aksi militer dalam 24 hingga 36 jam ke depan.
Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar mengatakan bahwa laporan "intelijen yang kredibel" mengindikasikan bahwa India berencana untuk melakukan aksi militer dalam 24 hingga 36 jam ke depan.
"Pakistan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India bermaksud melakukan aksi militer terhadap Pakistan dalam 24-36 jam ke depan dengan dalih tuduhan yang tidak berdasar dan dibuat-buat tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam," kata Tarar, dikutip dari Dawn.
Dia mengatakan Pakistan dengan tegas menolak 鈥減eran sombong India sebagai hakim, juri dan algojo di Kashmir鈥 yang benar-benar 鈥渃eroboh鈥.
"Pakistan sendiri telah menjadi korban terorisme dan benar-benar memahami penderitaan akibat bencana ini," ucap Tarar.
"Kami selalu mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya di mana pun di dunia," tambahnya.
Baca juga: Pakistan Pasang Alarm Siaga usai India Bersiap Lancarkan Serangan dalam 24-36 Jam Kedepan
Sebagai negara yang bertanggung jawab, kata Tarar, Pakistan dengan sepenuh hati menawarkan penyelidikan yang kredibel, transparan, dan independen oleh komisi ahli yang netral untuk memastikan kebenaran.
"Sayangnya, alih-alih menempuh jalan yang masuk akal, India tampaknya telah memutuskan untuk menempuh jalan yang berbahaya, yaitu irasionalitas dan konfrontasi, yang akan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk bagi seluruh kawasan dan sekitarnya," tegas Tarar.
Ia mengatakan bahwa penghindaran investigasi yang kredibel saja sudah menjadi bukti yang cukup untuk mengungkap motif sebenarnya India.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.