bet365×ãÇòͶע

PBB: Lebih dari 90 Persen Rumah di Gaza Hancur atau Rusak Akibat Serangan Israel

TRIBUNNEWS.COM- Badan migrasi PBB mendesak akses kemanusiaan segera karena keluarga Palestina berlindung di reruntuhan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin dalam.

Lebih dari 90 persen rumah di Gaza telah hancur atau rusak , demikian laporan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), karena agresi Israel yang terus berlanjut memperburuk krisis kemanusiaan di daerah kantong tersebut. IOM mengutip data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dalam laporannya pada hari Rabu.

IOM menyoroti skala kehancuran, memperingatkan bahwa warga sipil di Gaza semakin rentan dengan akses terbatas ke tempat perlindungan yang aman.

"Karena tidak ada tempat yang aman untuk dituju, keluarga-keluarga berlindung di reruntuhan yang tidak aman," demikian pernyataan lembaga tersebut di platform media sosial X.

Situasi di Gaza telah menjadi kritis, dengan sebagian besar wilayah hancur menjadi puing-puing. Kehancuran tersebut telah menyebabkan sebagian besar penduduk mengungsi, bergantung pada tempat penampungan sementara atau sisa-sisa rumah mereka.

IOM menyerukan akses kemanusiaan segera ke Gaza

Badan migrasi PBB menekankan kebutuhan mendesak untuk akses kemanusiaan ke jalur yang terkepung, dan mencatat bahwa bantuan tempat tinggal penting siap untuk dikerahkan.

"IOM telah menyiapkan bantuan tempat penampungan—titik masuk harus dibuka SEKARANG," desak organisasi tersebut.

Titik masuk yang diblokir telah menghalangi pengiriman pasokan penting, termasuk tenda, bahan bangunan, dan bantuan darurat lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung keluarga pengungsi.

Saat genosida terus berlanjut, jumlah korban kemanusiaan di Gaza terus bertambah. Peringatan IOM muncul di tengah seruan dari organisasi internasional agar segera mengambil tindakan untuk memungkinkan masuknya bantuan ke wilayah tersebut.

Kehancuran yang sedang berlangsung ini telah meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahteraan warga Palestina, dengan mayoritas kini kekurangan perumahan layak, air bersih, dan layanan medis.

Dua juta warga Palestina hadapi hukuman kolektif: UNRWA

Dua juta warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sedang menjalani hukuman kolektif, demikian disampaikan komisaris jenderal UNRWA.