Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Pindahkan Artileri Berat Korea Utara ke Krimea: Kota Kherson-Zaporizhzhia Ukraina dalam Bahaya
Jika dikerahkan di wilayah Zaporizhzhia Ukraina, yang sebagian dikuasai Rusia, senjata itu bisa digunakan untuk membombardir kota-kota penting Ukraina
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Pindahkan Artileri Berat Korea Utara ke Krimea: Kota Kherson dan Zaporizhzhia Ukraina dalam Bahaya
Ìý
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan telah mulai memindahkan sistem artileri jarak jauh Korea Utara ke Krimea yang dianeksasi, lembaga penyiaran Jerman,ÌýZDF melaporkan, dikutip Selasa (8/4/2025).
Pemindahan artileri Korea Utara ke wilayah caplokan Moskow itu menjadi indikasi kuat kalau keterlibatan Pyongyang dalam perang di Ukraina makin besar.Ìý
Baca juga: Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Cuma Basa-basi: Ada Lebih 150 Pertempuran dalam 24 Jam Terakhir
Menurut ZDF, sebuah video yang muncul daring pada 26 Maret menunjukkan senjata artileri, meriam self-propelled Koksan Korea Utara diangkut dengan kereta api melalui Krimea utara.
Pasukan Korea Utara sejauh ini hanya terlihat beroperasi di wilayah Kursk Rusia, tempat Moskow melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Ukraina sejak Agustus 2024.
Namun dengan pasukan Ukraina yang baru-baru ini dipukul mundur dari Kursk, ZDF mengatakan Rusia dapat dengan cepat mengerahkan kontingen pasukan Korea Utara ke Krimea untuk menargetkan pasukan Kiev di wilayah selatan Ukraina.Ìý
Sistem artileri yang dimaksud — meriam Koksan 170 milimeter — merupakan salah satu artileri lapangan konvensional dengan jarak tembak terjauh di dunia dan dapat menyerang target hingga sejauh 40 kilometer dengan peluru standar dan hingga sejauh 60 kilometer dengan amunisi berbantuan roket.

Ancaman Besar Bagi Kherson dan ZaporizhzhiaÌý
Analis militer Barat memperingatkan, jika dikerahkan di wilayah Zaporizhzhia Ukraina, yang sebagian dikuasai Rusia, senjata itu dapat digunakan untuk membombardir kota-kota penting seperti Kherson dan Zaporizhzhia.
Unit-unit artileri Koksan sebelumnya digunakan dalam serangan balasan Rusia di Kursk, di mana pasukan Ukraina berhasil menghancurkan lima di antaranya dengan pesawat nirawak.
Namun, Pyongyang diyakini telah memasok hingga 200 sistem tersebut ke Rusia, menurut ZDF.
Keterlibatan Korea Utara dalam perang pertama kali dikonfirmasi pada akhir tahun 2024, ketika laporan intelijen menunjukkan bahwa Pyongyang telah mengirim sekitar 11.000 tentara untuk mendukung Rusia.
Korea Selatan memperkirakan bahwa sekitar 4.000 dari tentara tersebut telah tewas atau terluka. Pada awal tahun 2025, Korea Utara mengirim 3.000 tentara tambahan untuk memperkuat pasukannya.
Selain tenaga kerja, Pyongyang telah memasok Rusia dengan persenjataan dalam jumlah besar termasuk rudal balistik jarak pendek, sistem artileri gerak sendiri, dan lebih dari 200 peluncur roket ganda.

Hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyongyang menyusul kunjungan musim panas Presiden Vladimir Putin ke Korea Utara, di mana ia dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang menjanjikan bantuan pertahanan bersama jika terjadi serangan.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Serangan Ratusan Drone Ukraina Sasar Bryansk Rusia, Moskow: Kiev Ogah Berdamai |
---|
Ukraina Harus Patuh, Putin Umumkan Gencatan Senjata Sepihak pada 8-10 Mei 2025 |
---|
Bantu Rusia, Tentara Korut Punya Sumbangsih Besar dalam Merebut Kursk dari Ukraina |
---|
Putin Umumkan Gencatan Senjata Perang Rusia-Ukraina, Bertepatan Perayaan Kemenangan Perang Dunia II |
---|
Korea Utara Akui Bantu Rusia Bebaskan Kursk dari Pasukan Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.