Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Mendesak Israel Tindaklanjuti Proposal Gencatan Senjata
Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan mediator, ia juga juga mendesak Israel mendukung proposal itu,
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin militan sayap kanan Hamas, Khalil Al-Hayya, menyatakan persetujuannya terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang diusulkan oleh mediator Arab dan Mesir.
Dalam pernyataannya, Al-Hayya mendesak Israel untuk mendukung usulan tersebut.
Ia menegaskan bahwa Hamas telah sepenuhnya mematuhi ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya dan berharap Israel tidak menghalangi usulan ini.
"Dua hari yang lalu kami menerima proposal dari saudara-saudara mediator di Mesir dan Qatar. Kami menanggapinya secara positif dan menyetujuinya," ujar Al-Hayya dalam pidato yang dikutip dari CNN International.
Ia juga berharap agar pendudukan Israel tidak menjadi penghalang bagi tercapainya kesepakatan ini.
Berapa Lama Gencatan Senjata Akan Berlaku?
Seorang pejabat Mesir mengkonfirmasi bahwa Hamas telah setuju untuk melaksanakan gencatan senjata selama 50 hari yang akan dimulai saat perayaan Idul Fitri.
Selama masa gencatan senjata, Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang warga Amerika-Israel, sebagai imbalan atas izin Israel untuk memasukkan bantuan ke wilayah Gaza dan jeda pertempuran selama seminggu.
Untuk mempercepat tercapainya usulan gencatan senjata, Hamas bersama dengan faksi-faksi lain telah menyerahkan daftar para profesional dan ahli independen kepada Mesir.
Langkah ini diharapkan dapat membantu membentuk komite yang akan mengelola daerah kantong tersebut sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata.
Mengapa Israel Menolak Proposal Gencatan Senjata?
Meskipun Hamas sepakat dengan usulan gencatan senjata, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dilaporkan menolak proposal yang diajukan oleh mediator.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu tidak memberikan rincian spesifik mengenai tawaran balasan Israel, namun menyatakan bahwa tawaran tersebut telah mendapat persetujuan dari pemerintah AS.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan serangkaian konsultasi sesuai dengan usulan yang diterima dari para mediator. Beberapa jam yang lalu, Israel menyampaikan kepada para mediator sebuah usulan balasan dengan koordinasi penuh dengan AS," ungkap kantor Netanyahu.
Apa yang Terjadi Setelah Gencatan Senjata Berakhir?
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas diketahui berakhir pada 18 Maret setelah Israel melakukan serangan besar-besaran.
Serangan ini mengakibatkan ratusan orang tewas dalam waktu singkat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.