bet365×ãÇòͶע

Sabtu, 3 Mei 2025

Purchasing Index Sektor Manufaktur Turun: Produksi Melemah, Ancaman PHK Meluas

PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis S&P Global bulan AprilÌýanjlok 5,7 poin ke angka 46,7 poin.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
dok.
INDEKS PMI INDONESIA MELEMAH - Aktivitas karyawan di sebuah pabrik sepatu di Indonesia. Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia sektor manufaktur seperti dirilis S&P Global bulan April anjlok 5,7 poin ke angka 46,7 poin. Sebelumnya, pada Maret 2025 PMI Indonesia menyentuh 52,4 poin. 

Ìý

Ìý

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fluktuasi tajam perekonomian dunia berimbas nyata pada perekonomian Indonesia yang tercermin dari melemahnya Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur.

PMI Indonesia sektor manufaktur seperti dirilis S&P Global bulan AprilÌýanjlok 5,7 poin ke angka 46,7 poin. Sebelumnya, pada Maret 2025 PMI Indonesia menyentuh 52,4 poin. Penurunan ini menjadi yang paling signifikan sejak bulan Agustus 2021.

"Sektor manufaktur Indonesia memasuki triwulan kedua 2025 dengan catatan kurang baik. Kontraksi pertama dalam lima bulan di tengah penurunan tajam pada penjualan dan output. Terlebih lagi, headline PMI menunjukkan tanda-tanda penurunan tajam pada kesehatan sektor sejak Agustus 2021," kata Ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti, dalam keterangan Jumat (2/5/2025).

Penurunan PMI disebabkan oleh penurunan output atau produksi dan permintaan baru. Turunnya produksi menjadi yang tercepat sejak bulan Agustus 2021.

Selanjutnya, penurunan tajam pada pekerjaan baru untuk pertama kalinya terjadi dalam lima bulan. Sementara permintaan dilaporkan melemah, baik dari pasar domestik maupun luar negeri.Ìý

Menanggapi hal ini, perusahaan-perusahaan memasuki mode pengurangan tenaga kerja dengan mengurangi aktivitas pembelian dan perekrutan pada awal triwulan kedua.Ìý

Produsen mengurangi jumlah tenaga kerja pada bulan April karena kebutuhan produksi dan permintaan menurun. Meski kecil, penurunan jumlah pekerja ini merupakan yang pertama dalam lima bulan.

Tekanan ini sekaligus mendorong perusahaan untuk mengalihkan karyawan guna menyelesaikan pekerjaan yang ada.

Tanda-tanda PHK juga terlihat dari penurunan pada aktivitas pembelian, pertama dalam enam bulan.

Secara bersamaan, produsen mengurangi inventaris pra dan pasca produksi karena penurunan permintaan baru dan output mengharuskan perusahaan mengurangi stok.

Baca juga: Kasus PHK Melonjak, Sektor Manufaktur dan Furnitur Penyumbang Terbesar

"Perusahaan menerapkan PHK dengan mengurangi pembelian dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah stok input dan barang jadi."

"Perkiraan jangka pendek masih suram, karena perusahaan mengalihkan kapasitas untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum terselesaikan akibat tidak ada penjualan, tampaknya kondisi ini akan berlanjut beberapa bulan mendatang," ucap Usamah.

Halaman
12
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan