bet365×ãÇòͶע

Senin, 5 Mei 2025

PMI Manufaktur RI di April 2025 Merosot, Industri Otomotif Sudah Prediksi Sejak Awal

Melambatnya output atau produksi hingga pesanan baru membuat industri secara psikologis menurun secara kinerjanya.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
INDUSTRI OTOMOTIF - Wholesale atau pengiriman dari pabrik ke dealer menurun disebabkan dealer juga mulai menampung banyak stok. Sedangkan penjualan ke konsumen atau retail tidak mengalami kenaikan signifikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia April 2025 mengalami fase kontraksi terdalam sejak beberapa bulan terakhir, dengan berada pada level 46,7 poin, menurut laporan S&P Global.

Melambatnya output atau produksi hingga pesanan baru membuat industri secara psikologis menurun secara kinerjanya.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya sudah memprediksi hal tersebut pada bulan lalu.

Baca juga: Ini Kata Asosiasi Pertekstilan Indonesia Soal PMI Manufaktur RI di April 2025 Merosot

"Saya kemarin sudah khawatir pada waktu bulan lalu. Bulan lalu itu ada indikasi yang kurang bagus, cuman kita tahan dulu. Habis lebaran wholesale-nya turun. Wholesale ini turun nggak sejalan dengan retailnya naik," tutur Kukuh saat dihubungi bet365×ãÇòͶעnews.com, Jumat (2/5/2025).

Wholesale atau pengiriman dari pabrik ke dealer menurun disebabkan dealer juga mulai menampung banyak stok. Sedangkan penjualan ke konsumen atau retail tidak mengalami kenaikan signifikan.

"Artinya ini stoknya udah kebanyakan, dealernya udah nggak sanggup. Tapi walaupun jualannya bagus, ternyata sekarang ini step berikutnya jauh banget. Kaget saya, nggak tahu mau ngapain lagi," kata Kukuh.

Dampaknya, penjualan mobil kian melambat, disebabkan kondisi ekonomi yang semakin tidak pasti. Masyarakat kelas menengah yang menjadi pasar utama semakin tergerus.

Meski tren Electric Vehicle (EV) naik, sayangnya segmen ini diisi oleh orang-orang yang sudah memiliki mobil sebelumnya.

"Masyarakat kelas menengah ini kan lagi tergerus, itu anomali dari data kita. Kita melihat EV naik penjualannya. Market share-nya naik. EV itu pembelinya bukan first time buyer. Mereka udah punya mobil yang lain. Ini menjadi kekhawatiran kita," jelas Kukuh.

Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan