Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tarif Trump Bawa Malapetaka, Buat Pabrik-pabrik China Stop Produksi dan Terancam Gulung Tikar
Tarif impor Trump bawa malapetaka bagi pabrik China, mendorong sejumlah perusahaan menghentikan produksi dan beralih ke pasar baru demi tekan kerugian
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membawa malapetaka bagi sejumlah pabrik China.
Fenomena ini terungkap setelah sejumlah perusahaan asal China menghentikan produksi pasca Trump memberlakukan tarif sebesar 145 persen pada Beijing.
Meskipun Trump telah berulang kali mengklaim kenaikan tarif akan membantu menghasilkan pendapatan bagi pemerintah AS, mengurangi defisit perdagangan, dan merevitalisasi manufaktur AS.
Namun kenaikan tarif paling agresif sejak tahun 1930-an itu nyatanya membawa malapetaka, mengerek naik harga pasar, merugikan konsumen dan bisnis China.
Tak hanya itu, tarif Trump disebut turut mengganggu perdagangan global, dan berdampak negatif bagi pusat-pusat ekspor utama seperti Yiwu dan Dongguan.
Bahkan sejumlah perusahaan dilaporkan telah menghentikan produksi dan beralih ke pasar-pasar baru.
Sementara untuk bisnis kecil dengan sumber daya hanya beberapa juta dolar, kenaikan tarif yang tiba-tiba mungkin tidak tertahankan dan dapat membuat mereka gulung tikar.
Adapun pabrik yang paling terdampak saat ini di antaranya produsen mainan, peralatan olahraga, dan barang-barang murah.
"Saya tahu beberapa pabrik yang telah meminta setengah dari karyawannya untuk pulang selama beberapa minggu dan menghentikan sebagian besar produksi mereka," kata mitra senior di firma konsultan Tidalwave Solutions, Cameron Johnson, dikutip CNBC International.
"Memang ada harapan bahwa tarif akan diturunkan sehingga pesanan dapat dilanjutkan, tetapi sementara itu perusahaan-perusahaan merumahkan karyawan dan menghentikan sebagian produksi," imbuhnya.
Produsen China Hijrah ke AS
Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Trump atas barang asal China memaksa sejumlah produsen untuk memindahkan usahanya ke wilayah AS demi menghindari pukulan tarif impor.
Adalah Ryan Zhou, pengusaha mug dan kaos bercetak dari Tiongkok timur yang kini mulai memindahkan usahanya ke wilayah Dallas.
Baca juga: Belasan Negara Bagian AS Gugat Trump, Tuding Tarif Impor Bikin Kacau Ekonomi Dunia
Sebelum tarif Trump diberlakukan pabrik Zhou berkembang pesat dengan mengirimkan ribuan paket kecil ke AS setiap hari.Â
Namun semuanya berubah setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor dari Tiongkok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.