Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Airlangga Akui Google, Boeing hingga Microsoft Dukung Indonesia Dapat Keadilan Negosiasi Tarif Trump
sejumlah perusahaan besar asal AS yaitu Google, Boeing hingga Microsoft mendukung Indonesia untuk mendapat keadilan dalam negosiasi tarif
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAÂ - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, sejumlah perusahaan besar asal Amerika Serikat (AS) meliputi Google, Boeing hingga Microsoft mendukung Indonesia untuk mendapat keadilan dalam negosiasi tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
Hal tersebut dalam rangka upaya negosiasi pemerintah Indonesia, melakukan komunikasi dan masukan dari para pengusaha, asosiasi bisnis.
Baca juga: Menko Airlangga Klaim Amerika Serikat Apresiasi Proposal Negosiasi Tarif dari Indonesia
"Komunikasi, dan masukan dari para pengusaha, asosiasi bisnis, antara lain dari Semiconductor Industry Association, US ASEAN Business, US IBC, USIDO," kata Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, dikutip Sabtu (26/4/2025).
"Dari korporasi antara lain Amazon, Boeing, Microsoft, Google, terutama seluruhnya dalam rangka pemuatan kerjasama Indonesia dan Amerika Serikat dan seluruh stakeholder tersebut mendukung upaya Indonesia untuk mendapatkan keadilan," imbuhnya menegaskan.
Selain itu, Airlangga memaparkan perkembangan negosiasi pemerintah Indonesia terkait tarif resiprokal AS. Menurutnya, negosiasi yang dilakukan telah mendapat apresiasi baik dari pihak pemerintah AS, asosiasi, dunia usaha maupun stakholder di AS.
"Dalam kebijakan ini, kami sudah bertemu dengan Ambassador Grier dari USTR, Secretary Commerce Howard Ludnick, dan tadi sore dengan Secretary of Treasury Scott Besson, bersama dengan Menteri Keuangan, dan juga tadi pagi ketemu dengan Director of National Economic Council Kevin Hassett di West Wing," tutur Airlangga.
"Dalam proses perundingan dan negosiasi, Indonesia berupaya mengedepankan kepentingan nasional dengan tetap mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS. Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR, Commerce, maupun Treasury," sambungnya.
Airlangga juga menjelaskan bahwa tawaran dalam negosiasi Indonesia kepada AS ini untuk mewujudkan kerjasama perdagangan yang adil, fair, dan sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional.
Baca juga: Negosiasi Tarif Trump, RI Dorong Deregulasi dan Impor
Dia bilang, setidaknya ada lima manfaat dalam tawaran tersebut, pertama, memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia.
"Yang ketiga, diregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. Yang keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerjasama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral," ujar Airlangga.
"Kelima, akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, antara lain kesehatan, pertanian, renewable energy," jelasnya.
Sebelumnya, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengapresiasi proposal dari Indonesia mengenai negosiasi tarif perdagangan.
Menurutnya, pemerintah Amerika Serikat sepakat untuk menindaklanjuti ke pembahasan teknis menyoal proposal negosiasi tersebut.
"Secara keseluruhan, Pemerintah Amerika Serikat mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan oleh Indonesia, dan kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis," kata Airlangga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.