Lokal Asri
Dari Limbah Jadi Berkah: Kisah Pemuda Serang Olah Pelepah Pisang Jadi Sumber Penghasilan
Fatah Hasan, pemuda asal Kota Serang, Banten, berhasil mengubah limbah pelepah pisang menjadi produk yang bernilai tinggi.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Limbah merupakan salah satu dari banyaknya permasalahan lingkungan yang dihadapi dunia saat ini. Keberadaannya tidak hanya mengancam kelestarian ekosistem, tetapi juga keberlanjutan peradaban manusia.
Oleh karena itu, berbagai upaya kini dilakukan untuk menguranginya, salah satunya dengan mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bahkan dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Dalam sebuah wawancara bersama Antara Banten, seorang pemuda asal Kaujon, Kota Serang, Banten, bernama Fatah Hasan, mengungkap upayanya untuk mengurangi limbah dengan cara yang unik. Langkah yang ia lakukan adalah mengubah limbah pelepah pisang, yang biasanya dibuang setelah panen, menjadi produk yang bernilai tinggi.Â
Ide untuk membuat kerajinan dari limbah pelepah pisang ini muncul ketika ia merasa prihatin melihat banyaknya pelepah pisang yang hanya dibuang begitu saja dan akhirnya menjadi sampah. Meskipun tahu bahwa pelepah pisang tergolong sebagai limbah organik, jika dibiarkan tanpa pengolahan, tetap dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Berdasarkan informasi dari Waste4Change, limbah organik dapat menghasilkan cairan leachate yang berbahaya dan dapat merusak kualitas tanah dan air di sekitarnya. Selain itu, tumpukan sampah organik dalam jangka panjang juga dapat menghasilkan gas metana, yang berpotensi meledak jika disimpan dalam kondisi tertutup tanpa sinar matahari dan oksigen.
Berkat inovasinya ini, Hasan tidak hanya berhasil mengurangi limbah yang berpotensi merusak lingkungan, tetapi juga meraup keuntungan yang signifikan, dengan omzet mencapai Rp20 juta per bulan.
Baca juga: Jenama Batik Yogyakarta Ini Jadi Contoh Sukses Penerapan Zero Waste dalam Industri Fashion
Kerajinan yang dihasilkan Hasan dari pelepah pisang meliputi berbagai produk seperti vas bunga, kaligrafi, bingkai foto, kotak tisu, hingga lukisan. Ia mengungkapkan bahwa keterampilan membuat kerajinan tersebut diperoleh dengan belajar dari sang ayah. Produk-produk kerajinan itu biasanya Hasan pasarkan secara online ke berbagai kota besar seperti Bali, Tangerang, dan Jakarta.
"Untuk permintaan kerajinan seperti lukisan dan kaligrafi kebanyakan melalui online dan dipesan dari jauh hari, untuk kerajinan yang lain biasa dibuat setiap hari dan dijual di sekitaran Kota Serang," ujar Hasan dalam wawancaranya bersama Antara Banten, pada Rabu (26/7/2023).
"Untuk harga kerajinan berkisar dari Rp10 ribu hingga Rp150 ribu tergantung tingkat kesulitan pembuatannya," sambungnya dalam wawancara tersebut.
Tantangan dalam Proses Produksi
Walaupun telah cukup lama berkecimpung dalam usaha pengolahan pelepah pisang, Hasan masih menghadapi beberapa tantangan dalam proses produksinya. Salah satunya adalah dalam pembuatan lukisan, yang menurutnya cukup rumit karena pelepah pisang harus ditempel terlebih dahulu sebelum dipotong untuk membentuk sketsa gambar.
"Saat sketsa sudah jadi, pelepah pisang selanjutnya dibakar dan untuk pembakaran harus hati-hati, kalo kelamaan pelepah pisang bisa terbakar atau gosong," ujarnya menjelaskan.
Ia juga menekankan bahwa salah satu aspek penting dalam pembuatan kerajinan dari pelepah pisang adalah mencocokkan warna dari pelepah itu sendiri. Menurutnya, setiap pelepah pisang memiliki variasi warna yang berbeda, mulai dari hitam, coklat, hingga putih, sehingga perpaduan warna yang tepat dapat menghasilkan kerajinan yang lebih cantik dan menarik.
Apa yang dilakukan Hasan membuktikan bahwa upaya menyelamatkan lingkungan dari dampak limbah juga bisa memberikan manfaat ekonomi. Tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membawa keuntungan bagi diri sendiri.
#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #bet365×ãÇòͶעNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia
Baca juga: Jangan Cuek Sama Lingkungan! Kenali Dampak Limbah Elektronik dan Cara Bijak Mengatasinya
Lokal Asri
Usung Keberlanjutan, Pramono Anung Siap Dukung Mata Lokal Fest 2025 |
---|
5 Rempah Tradisional yang Bisa Dijadikan Pewarna Alami untuk Kue Lebaran Sehat |
---|
Lestari Forum 2025: 77,5 Persen Masyarakat Terapkan ESG, tapi Hanya 18 Persen yang Paham Konsepnya |
---|
Menyusuri Desa Adat Bubohu, Wisata Religi Berbasis Alam di Gorontalo |
---|
Ratusan Juta Orang Mengandalkan UMKM dan Pariwisata, Dahlan Dahi: Media Harus Berperan Aktif |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.