bet365×ãÇòͶע

Kamis, 1 Mei 2025

Lokal Asri

Dari Tanaman Herbal hingga Pengolahan Limbah, Brand Lokal ini Wujudkan Minyak Atsiri Berkelanjutan

Giriwangi merupakan merek lokal yang bergerak di bidang produksi minyak atsiri atau essential oil.

|
Editor: Content Writer
dok. Instagram @giriwangijogja
MINYAK ATSIRI GIRIWANGI - Maria Susana Hartanti, pemilik brand lokal Giriwangi. Giriwangi merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi minyak atsiri atau essential oil menggunakan bahan yang ramah lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Demi berpartisipasi dalam upaya keberlanjutan lingkungan, kini semakin banyak brand lokal yang mengutamakan konsep ramah lingkungan. Mereka tidak hanya menggunakan bahan baku yang bersifat eco-friendly, tetapi juga memerhatikan pengelolaan limbah yang dihasilkan agar dapat dimanfaatkan kembali, sehingga dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan.

Salah satu brand yang menerapkan konsep ini adalah Giriwangi, merek lokal yang bergerak di bidang produksi minyak atsiri atau essential oil. Maria Susana Hartanti, yang akrab disapa Raras, bersama suaminya telah menekuni usaha penyulingan minyak atsiri ini selama dua dekade. Mereka menggunakan bahan baku dari tanaman herbal yang dibudidayakan sendiri, hal ini agar kualitas produk tetap terjaga.

Giriwangi lahir dari ketertarikan Raras pada dunia agrobisnis. Dengan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya selama kuliah di jurusan pertanian, ia mulai mendalami budi daya tanaman herbal di tahun 90-an.

"Jadi awalnya itu kita di agrobisnis. Semacam budi daya tanaman herbal, sambil kita menjual yang keringnya, terus kita juga jual bibit-bibit tanamannya," ungkap Raras.

Minyak atsiri dari hasil budi daya nilam

Pada tahun 2000, saat tanaman nilam sedang mencapai puncak kejayaan dan bahkan dikenal sebagai emas hijau Indonesia karena kualitasnya yang unggul serta tingginya permintaan di pasar internasional, Raras mulai membudidayakan tanaman tersebut. 

Ia memanfaatkan lahan sewaan seluas 2.000 meter di daerah Purwomartani, Sleman. Budi daya nilam inilah yang kemudian menjadi awal mula perjalanan Raras dalam memproduksi minyak atsiri.

Dengan dukungan suaminya yang memiliki pengalaman dalam proses penyulingan, Raras mulai mendalami teknik ekstraksi minyak atsiri dari panen nilamnya. Sebelumnya, ia hanya menjual hasil panennya dalam bentuk mentah. 

Baca juga: Ubah Limbah Plastik jadi Furnitur Rotan Sintetis, Produk Sadi Kini Mendunia

Setelah melewati berbagai percobaan dan tantangan, Raras bersama suaminya akhirnya berhasil mengolah nilam menjadi minyak atsiri dan merintis bisnis mereka sendiri. Untuk memperkaya variasi produknya, mereka pun mulai mengembangkan minyak atsiri dari berbagai jenis tanaman lainnya. Hingga saat ini, Raras dan suaminya telah menghasilkan lebih dari 100 jenis minyak atsiri, mulai dari nilam, jahe, kunyit, mawar, pala, cengkeh, peppermint, hingga gaharu.

Tembus pasar internasional

Berkat dedikasi dan kerja keras Raras bersama suaminya, produk-produk Giriwangi berhasil menembus pasar internasional. Saat ini, minyak atsiri buatan mereka telah dipasarkan ke berbagai negara, termasuk Malaysia, Jepang, Rusia, Arab Saudi, hingga Belanda.

Minyak atsiri Giriwangi memiliki harga yang bervariasi, berkisar antara Rp35 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada bahan baku yang digunakan. Untuk memastikan ketersediaan bahan baku, Raras bekerja sama dengan petani lokal dari berbagai daerah.

Meskipun minyak atsiri menjadi produk utama Giriwangi, Raras dan suaminya juga menciptakan berbagai produk turunan yang memanfaatkan minyak atsiri buatan mereka, seperti sabun, sampo, body mist, deodoran, penumbuh rambut, lilin aromaterapi, hingga minuman.

Ubah limbah jadi produk bernilai

Sebagai bentuk komitmen dalam mengurangi pencemaran lingkungan, Raras dan suaminya kerap mengolah limbah dari bahan baku minyak atsiri menjadi sesuatu yang bermanfaat. Limbah tersebut sering mereka manfaatkan untuk dijadikan pupuk hingga dupa.

"Limbahnya ini bisa digunakan lagi, seperti daun-daunan itu kita jadikan pupuk. Kalau kayu manis, cendana, gaharu itu kita serbukkan lagi jadi dupa karena masih wangi dan mahal," jelas Oki, suami Raras.

Menggunakan bahan baku yang bersifat ramah lingkungan seperti tanaman herbal, sekaligus mengolah kembali limbah yang dihasilkan, merupakan terobosan yang inovatif. Giriwangi membuktikan bahwa menjalankan bisnis dan menjaga keberlanjutan lingkungan dapat berjalan beriringan.

#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #bet365×ãÇòͶעNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia

Baca juga: Sulap Limbah Lidi Sawit Jadi Kerajinan, UMKM Rokan Hilir Panen Cuan hingga Tembus Pasar Global!

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at

Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan