Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien
Penjelasan Rektor Unpad Terkait Kasus Dokter PPDS yang Rudapaksa Keluarga Pasien di RSHS Bandung
Dokter Priguna Anugerah Pratama tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad dan tidak dapat melakukan lagi kegiatan baik di lingkungan rumah sakit atau kampus
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Erik S
Laporan wartawan bet365足球投注news.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-听 Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Arief S. Kartasasmita memberikan penjelasan terkait kasus dokter Priguna Anugerah Pratama.
Priguna adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.
Dalam video resmi yang diterima bet365足球投注news.com pada Jumat (11/4/2025) Prof Arief menuturkan, pihaknya merasa prihatin terhadap kasus ini. 听
Baca juga: Aksinya Meresahkan, Priguna Dokter Residen Cabul di RSHS Bandung Titip Pesan Permohonan Maaf
Secara umum Unpad tidak akan mentolerir segala macam bentuk pelanggaran hukum dan pelanggaran norma yang ada di Universitas Padjadjaran. 听
鈥淜ami lembaga pendidikan sama sekali tidak memberikan ruang bagi terjadinya pelanggaran-pelanggaran berkait dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa baik di tempat kerja, di tempat praktek, maupun di lingkungan Unpad secara umum,鈥 tegas dia.
Pihaknya akan segera melakukan tindak lanjut 听dalam bentuk pemutusan studi bagi yang bersangkutan.
鈥淪ehingga kami akan segera mengeluarkan dan ada aturan internal di Unpad yang menyatakan bahwa setiap mahasiswa, dosen, maupun karyawan yang melakukan tindakan pidana akan kami berikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan ini akan segera efektif kami keluarkan dan tidak lagi menjadi mahasiswa Unpad dan tidak dapat melakukan lagi kegiatan baik di lingkungan rumah sakit maupun di lingkungan Unpad,鈥 ujar Prof Arief.
Pihaknya juga akan melakukan pendampingan untuk korban serta berkoordinasi dengan RSHS Bandung serta polisi.
鈥淢udah-mudahan dapat terjadi keadilan bagi korban dan kami mengucapkan juga prihatin dan juga penyesalan untuk korban. Semoga ini tidak terjadi lagi di masa yang datang pada mahasiswa Unpad,鈥 harap dia.
Sebagai lembaga pendidikan, Prof Arief menegaskan, Unpad akan memperketat proses pengawasan yang ada di lingkungan pendidikan baik di tingkat spesialis maupun di tingkat non-spesialis dan juga pendidikan-pendidikan lainnya untuk mencegah kasus-kasus serupa terjadi di lingkungan Unpad termasuk rumah sakit pendidikan.
Baca juga: Korbannya Diduga Banyak, Modus Bejat Dokter PPDS RSHS Bandung Sama, Ambil Darah, DNA dan Dibius
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, pasalnya kejadian ini merupakan multi-dimensi, dimana tidak hanya berbicara mengenai masalah pendidikan saja, tetapi secara lengkap adalah bagaimana pengawasan masalah didik dan juga masalah perundungan-perundungan, juga masalah-masalah lain terkait dengan proses pendidikan spesialis, di rumah sakit pendidikan.
鈥淚ni akan kami coba lakukan ke depan agar tidak lagi terjadi atau diminimalkan sekecil mungkin peluang-peluang terjadinya pelanggaran-pelanggaran,鈥 kata dia.听
听
Universitas Padjadjaran
Priguna Anugerah Pratama
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
RSHS Bandung
Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien
Ada Dugaan Penyalahgunaan Obat Anestesi dalam Kasus Priguna, BPOM Datangi RSHS Bandung |
---|
2 Dokter PPDS Tersangka Pelecehan Seksual, Mahasiswa Spesialis FK UI dan Unpad |
---|
Fakta Baru Kasus Dokter PPDS Priguna Rudapaksa Anak Pasien: Bawa Obat Bius Sendiri |
---|
Demi Bisa Damai, Pihak Dokter Priguna Tawari Uang Rp200 Juta ke Korban, Sempat Mau Diterima |
---|
Pakar Kesehatan Sarankan 4 Langkah Cegah Kekerasan oleh Dokter PPDS Terulang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.