Berita Viral
Viral Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna Cianjur, Direstui Orang Tua, Bupati Bilang Perlu Ditiru
Check up atau tes kehamilan bagi para siswi tersebut dilakukan atas dasar persetujuan komite sekolah dan orang tua siswi.
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Viral rekaman video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah siswi SMA Sulthan Baruna Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, antre di depan toilet sekolah.Â
Sejumlah siswi tersebut mengantre untuk menjalani tes kehamilan.
Diketahui kegiatan tersebut direkam pada Senin (20/1/2025) lalu, dan pertama kali diunggah ke media sosial oleh akun Tiktok @bugurudesa2.
Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman, menjelaskan, check up atau tes kehamilan bagi para siswi tersebut dilakukan atas dasar persetujuan komite sekolah dan orang tua siswi.
Baca juga: Kepsek di Cianjur Bantah Video Viral Siswinya Tes Kehamilan, Sebut Tes Urine Rutin 2 Kali Setahun
"Check up atau tes kehamilan itu sudah berjalan selama dua tahun terakhir guna mengantisipasi terjadinya hal yang tak dinginkan, serta mencegah pergaulan, juga seks bebas di kalangan pelajar," ucap Sarman dikutip dari bet365×ãÇòͶעJabar, Jumat (24/1/2025).
Ia menjelaskan, alat tes kehamilan yang digunakan untuk para siswi dibeli melalui toko online seharga Rp 180 ribu per boks berisikan 100 strip untuk satu kali pakai.
"Kita membeli alat tes tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, dan selama kegiatan yang sudah dilakukan selama dua tahun itu memang kita membeli alatnya melalui internet. Sedangkan dana untuk membeli alat itu memakai kas sekolah," ucap dia.
Menurutnya, terkait video viral yang memperlihatkan ketika sejumlah siswi tengah dilakukan check up atau tes kehamilan tersebut direkam dengan kamera smarthpone seorang guru wanita.
"Saya, sudah memanggil guru yang bersangkutan untuk menanyakan niat dan tujuan merekam serta mengunggah video tersebut di media sosial. Tapi, semua ini tidak ada anak buah yang salah, tapi pimpinan yang salah," katanya.
Layak Ditiru Sekolah Lain
Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan, tes kehamilan yang dijalankan SMA Sulthan Baruna merupakan program dengan tujuan baik dan patut dilakukan di sekolah lainya.
"Kalau menurut saya, sebetulnya sekolah tersebut memiliki tujuan yang bagus, cuman dieksposnya kurang tepat, dan hal tersebut dapat menjadi sebuah peringatan atau trigger warning bagi para siswa," ucap Herman.
Herman mengungkapkan, kegiatan tes kehamilan yang dilakukan sekolah tersebut boleh dilanjutkan. Tapi hasil atau datanya untuk masing - masing sekolah.
"Karena menurut saya, kegiatan atau program seperti itu dampaknya bertujuan bagus, jadi anak - anak itu dapat menahan diri untuk tidak melakukan hal - hal kurang baik. Bahkan saya berharap sekolah lainya juga melakukan kegiatan serupa," katanya.
Berita Viral
Nasib Pengunjung Jatim Park yang Terlempar dari Wahana Pendulum 360: Patah Tulang Betis dan 2 Jari |
---|
Restoran di China Tawarkan Hidangan dari Kotoran Gajah Kering yang Sudah Disteril, Harga Rp9 Juta |
---|
Viral Uang Rp25 Juta Berhamburan di Jalanan Kalimantan Selatan, Warga Memungut untuk Dikembalikan |
---|
SPG di China Sukses Jual 340 Porsche dalam 2 Tahun, tapi Dituduh Dekati Pelanggan di Luar Pekerjaan |
---|
Toko di China Picu Kontroversi karena Jual Pil dari Plasenta, Komisi Kesehatan Turun Tangan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.