Berita Viral
Kisah Farrel-Nayaka, Kakak Adik Jual Ginjal demi Bebaskan Ibu yang Dituduh Gelapkan Uang Keluarga
Nasib pilu dialami kakak adik yang rela menjual ginjal demi membebaskan ibunya yang dipenjara setelah dituduh menggelapkan uang keluarganya.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM -Â Kisah memilukan dialami oleh kakak beradik bernama Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah.
Mereka rela menawarkan menjual ginjalnya demi membebaskan sang ibu yang ditahan di Polres Tangerang Selatan setelah dituduh mencuri barang anggota keluarganya.
Aksi Farrel dan Nayaka tersebut dilakukan di Bundaran HI, Jakarta Pusat dengan membawa spanduk.
"Tolong kami. Kami ingin menjual ginjal untuk membebaskan bunda kami yang ditahan di Polres Tangsel," demikian isi dari spanduk tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Farrel menyebut ibunya yang bernama Safrida Yani berprofesi sebagai penjual makanan.
Sementara, kronologi Safrida dituduh mencuri berawal ketika dirinya membantu untuk mengurus rumah dari saudara suaminya.
Farrel mengatakan sang ibu diminta untuk mengurus rumah dari saudara ayahnya karena yang bersangkutan tengah bekerja di luar negeri.
"Awalnya itu ibu saya membantu saudara ayah saya untuk mengurus rumahnya. Sementara, saudara ayah saya itu tengah bekerja di Saudi Airlines. Sehingga, ibu saya diminta untuk mengurus rumahnya itu," katanya dikutip dari YouTube bet365×ãÇòͶעnews, Jumat (21/3/2025).
Namun, selama membantu anggota keluarga suaminya tersebut, Safrida justru diperlakukan layaknya asisten rumah tangga (ART).
Baca juga: Preman Minta THR ke Pabrik di Cikiwul, Kabur Setelah Aksinya Viral, Polisi: Mereka Berkedok Ormas
Setelah itu, Farrel menuturkan ibunya dibelikan handphone oleh saudara ayahnya tersebut karena handphone sebelumnya rusak.
Adapun maksud dibelikannya handphone tersebut agar Safrida mau untuk bekerja dengan saudara ayahnya tersebut.
"Ibu saya tidak bisa dihubungi karena handphone ibu saya rusak. Lalu, saudara ayah saya itu membelikan handphone untuk ibu saya dengan balasan ibu saya harus bekerja dengannya dan agar bisa berkomunikasi," jelas Farrel.
Tak cuma handphone, Farrel mengatakan ibunya juga diberi sejumlah uang untuk menggajinya dan memenuhi kebutuhan rumah milik saudara ayahnya.
"Jadi, uang itu dalam bentuk cash sehingga ibu saya selalu mencatat setiap peserpun," kata Farrel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.