Kisah Bocah Tiga Bersaudara Dirawat Kakek Nenek Buruh Tani di Bali, Ayah Meninggal Ibu Pergi
Tiga bocah bersaudara di Bali ini hidup serba pas-pasan tanpa orangtua, dirawat oleh sepasang kakek dan nenek buruh tani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Tiga bocah bersaudara di Bali ini hidup serba pas-pasan tanpa orangtua.
Ayahnya meninggal, sementara ibunya pergi dan tak kembali meninggalkan tiga anak termasuk seorang bayi yang belum lama lahir.
Mereka kini hidup sederhana di rumah bedeng bersama kakek dan neneknya yang merupakan buruh tani.
Adapun kisah yang viral di media sosial ini dialami tiga bersaudara bernama Gede Suardika (9), Kadek Sugiadnyana (6,5) dan Komang Budisuari (6 bulan).
Baca: Mbah Gambreng Viral, Ini 3 Kisah Orang Tua Nikahi Anak Angkatnya Sendiri, Ada Figur Ngetop Hollywood
Sang ayah meninggal dunia sekitar 9 bulan yang lalu akibat sakit serangan jantung dan ibunya sekitar 4 hari yang lalu pergi meninggalkan mereka bertiga tanpa sebab yang pasti.
Diduga sang ibu memilih pergi pulang ke kampung halaman karena didera himpitan ekonomi tidak lagi mampu menghidupi anak-anaknya sepeninggal sang suami.
Kini ketiga anak itu hidup diasuh oleh sang kakek Pekak Ketut Parta (70) dan nenek Luh Ngebek (66) yang sudah berusia renta serta seorang paman Ketut Artawa (31) yang tulus memberikan kasih sayangnya.
Meskipun, kakek dan nenek sendiri hidup dengan penuh kesederhanaan dan keterbatasan di rumah bedeng berukuran sekitar satu are di Jalan Patih Nambi, Perumahan Telkom Banjar Tulang Ampiang, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali.
Di rumah beratapkan triplek itu kondisinya sangat memprihatinkan, terlihat lubang-lubang menganga di sejumlah titik dindingnya, lantainya pun hanya beralaskan tanah dan mereka harus tidur bersama di satu kasur dalam satu kamar yang kondisinya tak layak, sempit dan pengap tak terbayang jika hujan deras mengguyur, sedangkan kakek-nenek di satu kamar sebelahnya dengan kondisi yang serupa.
Baca: VIRAL Kakak Unggah Tulisan Adik yang Mengaku Stres, Psikolog Beri Tips Bujuk Anak yang Lagi Bad Mood
Untuk tinggal di sana pun mereka menyewa lahan kepada pemilik seluas 3,5 are dengan bangunan rumah bedeng sekitar 1 are, per tahunnya disewa dengan harga satu juta rupiah.
Dengan segala keterbatasan mereka berjuang bertahan hidup, apalagi kebutuhan pendidikan dan keberlanjutan kehidupan 3 anak tersebut kedepan tidaklah sedikit.
Keluarga ini sejatinya berasal dari Banjar Singkung Desa Sudaji Kecanatan Sawan, Buleleng, Singaraja, Bali, dan tinggal di rumah bedeng di sudut Kota Denpasar sejak satu setengah tahun yang lalu.
Kakek dan nenek hanya merupakan seorang buruh tani di sawah milik orang, sedangkan paman Ketut bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dengan upah Rp 660 ribu per Minggu.
"Ayah mereka meninggal dunia sekitar 9 bulan yang lalu, ibunya sekitar empat hari yang lalu pergi tanpa alasan yang jelas, pamitnya pergi beli bunga untuk sembahyang tapi ternyata tidak pulang-pulang," kata paman Ketut Artawa adik dari Made Restina ayah anak-anak tersebut saat dijumpai bet365×ãÇòͶע Bali di lokasi, Selasa (9/6/2020).