Kementan: Percepatan Penebusan Pupuk Bersubsidi Penting Mendukung Produktivitas Sektor Pertanian
Percepatan penebusan pupuk menjadi penting mendukung produktivitas pertanian terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan cuaca ekstrem
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, mengimbau para petani segera melakukan penebusan pupuk subsidi dan memastikan diri terdaftar dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus menjamin ketersediaan pupuk subsidi secara nasional.
“Kalau masih ada petani yang belum masuk e-RDKK, silakan segera mendaftar, termasuk untuk pengajuan satu kali tanam. Pemerintah menjamin stok pupuk tersedia di seluruh wilayah,” kata Jekvy saat pelaksanaan program sosialisasi Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi yang digagas PT Pupuk Indonesia di Madiun, Jawa Timur, Jumat (9/5/2025).
Baca juga: Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi oleh Kementan, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan
Menurut Jekvy, percepatan penebusan pupuk menjadi penting untuk mendukung produktivitas sektor pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan dinamika cuaca ekstrem.
Ia juga menegaskan bahwa e-RDKK menjadi instrumen penting dalam memastikan distribusi pupuk subsidi lebih akurat dan transparan.
Diketahui program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi ini tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan efisiensi dan percepatan penyaluran pupuk subsidi kepada petani dan bentuk sinergi antara pemerintah dan Pupuk Indonesia untuk mendorong penyerapan pupuk subsidi secara lebih cepat, tepat sasaran, serta sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Pertanian.
Senior Manager Regional 3A Pupuk Indonesia, Saroyo Utomo, menyampaikan bahwa program Tebus Bersama juga menjadi langkah implementatif dalam menyambut penerapan Perpres Nomor 6 Tahun 2025.
“Ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan penyaluran pupuk subsidi yang lebih tepat, efektif, dan berkelanjutan,” ujar Saroyo.
Dalam acara ini, Pupuk Indonesia juga menguji coba fitur baru pada aplikasi i-Pubers, yang memungkinkan kios pengecer memesan pupuk subsidi langsung ke produsen atau distributor.
Baca juga: Mekeng: Pupuk Subsidi Harus Dijual Langsung di Desa
Inovasi ini bertujuan mempercepat distribusi, meningkatkan efisiensi, serta memperkuat akuntabilitas proses penyaluran.
Kabupaten Madiun menjadi lokasi pertama uji coba fitur tersebut. Uji coba serupa akan dilanjutkan di empat kabupaten lainnya, yakni Lampung Tengah (Lampung), Grobogan (Jawa Tengah), Gunung Kidul (DIY), dan Sidenreng Rappang (Sulawesi Selatan).
“Pemerintah mendukung pembangunan sistem informasi pupuk subsidi yang terintegrasi. Sistem ini akan digunakan untuk pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan, hingga evaluasi,” jelas Saroyo.
Realisasi Penebusan dan Stok di Jawa Timur
Pupuk Indonesia mencatat bahwa penyaluran pupuk subsidi di Jawa Timur merupakan salah satu yang tertinggi secara nasional. Hingga 7 Mei 2025, realisasi penyaluran telah mencapai 590.351 ton atau setara 31 persen dari total alokasi provinsi tahun ini.
Angka ini berada di atas rata-rata nasional yang baru menyentuh 26%.
Sri Mulyani Puji Reformasi Pupuk Subsidi oleh Kementan, Berhasil Dongkrak Produksi Pangan |
![]() |
---|
Dialog Bersama Delegasi SSTC, Kementan Klaim Programnya Jadi Inspirasi Negara Lain |
![]() |
---|
Anak Muda Jadi Motor Inovasi, Kementan Optimistis Pertanian Indonesia Menuju Arah Lebih Modern |
![]() |
---|
Bersama Mentan Amran, Presiden Prabowo Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi |
![]() |
---|
Pejabat BPK, Kementan hingga Advokat Visi Law Office Diperiksa KPK, Usut Kasus TPPU Syahrul Yasin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.