Operasi Berantas Preman
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto Singgung Ormas Dijadikan Tempat Mata Pencaharian
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyinggung ada Organisasi Masyarakat (Ormas) yang dijadikan ladang mata pencaharian.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Adi Suhendi
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Metro Jaya pun tidak ragu menyebut nama Hercules pimpinan Ormas GRIB Jaya yang telah lantang menyerang tokoh bangsa.
Kepolisian masih mendalami apakah tindakan itu masuk dalam kategori penghinaan, penistaan secara lisan kepada orang-orang yang secara umum adalah orang-orang yang sangat terhormat.
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay menimpali bahwa terkait kekisruhan Ormas itu sudah masuk dalam ranah hukum.
"Jelas ya tadi, itu ranah hukum. saya TNI aktif, jadi kalau kepada prajurit saya, saya pasti bertindak yang tadi disampaikan (Kapolda) sudah ranah hukum," tegasnya.
Sebelumnya, Pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas nasional dan kepastian hukum dengan membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan masyarakat dan mengganggu investasi.
Hal itu diungkapkan Menko Polkam Budi Gunawan saat memimpin Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga membahas premanisme dan aktifitas organisasi masyarakat (ormas) di kantor Kemenko Polkam RI Jakarta, Selasa (6/5/2025).
"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan stabilitas keamanan, kepastian hukum guna menjamin jalannya investasi dan usaha sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa negara tidak akan tinggal diam terhadap berbagai bentuk tindakan yang mengancam ketertiban umum dan kestabilan sosial," kata Budi Gunawan.
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan pada prinsipnya TNI akan selalu bersama-sama dengan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Polisi militer sendiri, kata dia, memiliki fungsi Penyelidikan dan Pengamanan Fisik atau Lidpamfik.Â
Dalam menjalankan fungsi penyelidikan tersebut, intelijen militer di bawah Puspom TNI selalu bekerja sama dengan intelijen-intelijen kementerian atau lembaga lain di antaranya dengan kepolisian, BIN, dan BAIS.
"Informasi-informasi yang ada kita combine (gabungkan), kita analisa, untuk dilakukan pencegahan-pencegahan. Kalau memang di Ormas itu, mereka tentunya orang sipil ya, nanti yang menangani adalah kepolisian. Kalau ada oknum TNI-nya (yang membeking) baru kita yang menangani," jelas Yusri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.