bet365足球投注

Senin, 12 Mei 2025

Sosok Adhiya Muzakki, Bos Buzzer Tersangka Perintangan Kasus, Eks Ketua Badko HMI Jabodetabek-Banten

Dikenal bos buzzer, sosok M. Adhiya Muzakki kader HMI ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus perintangan penyidikan.

Editor: Hasanudin Aco
Via Kompas.com
BOZ BUZZER - Tersangka M.Adhiya Muzakki saat digiring ke mobil tahanan di Lobi Gedung Bundar Jampidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (7/5/2025). Dia dikenal sebagai 'bos buzzer'. (Dok Humas Kejagung) 

Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar,听 menyebut听 Muzakki memimpin tim yang terdiri dari sekitar 150 anggota yang disebut sebagai 'buzzer'.

Mereka dibagi dalam lima tim, yang tugas utamanya adalah memberikan komentar negatif di media sosial terkait penanganan perkara oleh Kejagung di media sosial.

Peran Muzakki sebagai Ketua Cyber Army mencerminkan keterlibatan teknologi digital dalam upaya merusak integritas hukum.

Kejagung menyatakan bahwa perbuatan tersebut adalah upaya sistematis untuk merintangi proses hukum yang sah.

M. Adhiya Muzaki untuk menggerakkan buzzer menerima uang sebesar Rp 864.500.000 juta dari advokat Marcella Santoso.

Uang ini diterima oleh Bos Buzzer dalam dua kali pemberian yakni pertama sebesar Rp 697.500.000 dari tersangka Marcella Santoso melalui Indah Kusumawati yang adalah staf di bagian keuangan kantor hukum AALF.

Kedua, sebesar Rp 167.000.000 diserahkan Marcella Santoso melalui kurir kantor hukum AALF.

"Jumlah total uang yang diterima oleh MAM dari MS sebanyak Rp 864.500.000,鈥 ujar Qohar.

M. Adhiya Muzaki sendiri setidaknya memimpin sekitar 150 orang yang bertugas menulis komentar negatif terhadap konten yang dibuat Tian Bahtiar.

Sebanyak 150 buzzer dibagi ke dalam lima tim yang disebut Mustafa 1, Mustafa 2, Mustafa 3, Mustafa 4, dan Mustafa 5.

Setiap buzzer dibayar setidaknya Rp 1.500.000 per orang.

"(Adhiya) merekrut, menggerakkan, dan membayar buzzer-buzzer tersebut dengan bayaran sekitar Rp 1,5 juta per buzzer untuk merespon dan memberikan komentar negatif terhadap berita-berita negatif," ujar Qohar.

Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan