Konflik Palestina Vs Israel
5 Alasan Muhammadiyah Tak Setuju Wacana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
Setidaknya ada lima alasan PP Muhammadiyah tidak setuju terkait wacana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi seribu warga Gaza ke Indonesia.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya ada lima alasan PP Muhammadiyah tidak setuju terkait wacana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi seribu warga Gaza yang menjadi korban konflik ke Indonesia.
Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution, menilai wacana Prabowo mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia dapat menjadi blunder.
"Pertama, kalau kita melakukan evakuasi atau relokasi terhadap warga Gaza, nyata-nyata sebagai blunder dan sangat fatal," ungkap Maneger dalam talkshow Overview bet365×ãÇòͶעnews, Rabu (16/4/2025).
Maneger mengapresiasi Prabowo telah bersikap secara jelas terkait posisi Indonesia mendukung Palestina.
Tetapi, terkait wacana evakuasi warga Gaza ke Indonesia, menurutnya perlu dipertimbangkan.
"Pemindahan warga Gaza justru sesuai misi (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu," ujarnya.
"Saya meyakini justru (Gaza) kosong akan memudahkan misi Trump misalnya untuk menjadikan Gaza sebagai kawasan wisata baru bagi mereka," timpalnya.
Alasan kedua menurut Maneger, tidak ada jaminan warga Gaza yang dievakuasi dapat diterima kembali di tanah asalnya.
"Kita mengingatkan sejarah bahwa tidak ada jaminan. Jangan mimpi Israel akan menerima kembali warga Gaza yang sudah kita evakuasi," ujarnya.
Ketiga, pemberian bantuan dinilai dapat dilakukan di Gaza dan sekitarnya.
"Kalau misalnya idenya untuk melakukan bantuan pengobatan, perawatan, dan bantuan kemanusiaan lain bagi korban luka, yang kita lakukan seharusnya dilakukan di Gaza atau sekitar Gaza dengan melibatkan banyak negara," ujar Maneger.
Baca juga: Prabowo Berencana Evakuasi Warga Gaza, Mensos Siapkan Penampungan di Pangkal Pinang Bangka Belitung
Keempat, Indonesia dinilai perlu cerdas menghadapi manuver Israel dan Amerika Serikat.
"Perlu diingatkan kembali bahwa sejarah Yerusalem itu yang dulu dikuasai rakyat Palestina, tapi sekarang kan diduduki Israel. Itu sebagai cerminan yang akan terjadi jika Gaza dikosongkan," ungkapnya.
Kelima, Maneger mengatakan Indonesia jangan sampai menjadi alat permainan geopolitik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.