Tindak Lanjut Kasus Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid SMK di Jakarta Barat
Kasus pelecehan guru di Jakarta Barat memicu aksi demo siswa, guru dipecat sekolah. Simak berita lengkapnya!
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Kejadian dugaan pelecehan yang melibatkan seorang guru di SMK DI Kalideres, Jakarta Barat, baru-baru ini memicu kepanikan di kalangan siswa dan masyarakat.
Pihak sekolah telah mengambil langkah tegas dengan memecat oknum guru berinisial O yang diduga melakukan pelecehan terhadap muridnya.
Apa yang Terjadi dengan Dugaan Kasus Pelecehan di SMK Kalideres?
Kasus ini mulai terungkap ketika sejumlah siswa melaporkan tindakan yang tidak pantas dari guru tersebut.
Menurut Dennis Wibowo, pengacara sekolah, surat pemecatan sudah disiapkan sebelum siswa melakukan aksi unjuk rasa.
"Jadi gini, sebelum terjadi aksi demo, sebenarnya pihak sekolah sudah menyiapkan surat pemecatan oknum guru tersebut," kata Dennis Wibowo, Jumat (7/3/2025), dilansir .
Namun, keputusan pemecatan tersebut belum sempat disosialisasikan kepada siswa, yang menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian komunikasi.
Akibatnya, para siswa melakukan demonstrasi dengan tuntutan agar guru tersebut segera dipecat.
Bagaimana Reaksi Siswa Terhadap Kejadian Ini?
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh siswa sempat berujung ricuh.
Beberapa siswa melempar botol air mineral dan meneriakkan kata-kata kasar.
Dennis mencurigai bahwa ada pihak lain yang mungkin menggerakkan aksi tersebut, mengingat situasi yang memanas di tengah ketidakpuasan siswa.
Dalam perkembangan selanjutnya, pihak sekolah juga berencana melaporkan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) ke Polres Metro Jakarta Barat, karena identitas kepala sekolah yang tersebar di media sosial berpotensi menimbulkan ancaman.
Di sisi lain, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut kini telah kembali normal setelah pihak berwenang turun tangan untuk menangani kasus ini.
Tanggapan Dinas Pendidikan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko, memberikan keterangan mengenai kejadian ini.
Ia menyebutkan, kasus ini sudah dimediasi dan keluarga siswa meminta agar oknum guru yang terlibat diberhentikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.