Konflik Palestina Vs Israel
Pencapaian Besar Houthi: Jatuhkan 9 Pesawat AS dalam Sebulan, Salah Satunya Berharga Rp1 Triliun
Houthi atau Ansarallah memamerkan pencapaian militernya selama operasi militer melawan Amerika Serikat (AS) pada bulan April kemarin.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Pravitri Retno W
"F/A-18E sedang ditarik di hanggar ketika awak yang memindahkan kehilangan kendali atas pesawat itu. Pesawat dan traktor penariknya hilang di lalut," kata Angkatan Laut AS.

Seorang mantan kapten Angkatan Laut AS bernama Carls Schuster berujar kapal induk menggunakan taktik "zig-zag" untuk menghindari tembakan rudal.
"Kalian biasanya melakukan serangkaian belokan 30 hingga 40 derajat secara bergantian. Setiap membelok diperlukan 30 detik, tetapi belokan dimulai secara tajam. Itu seperti mengendari mobil yang bergerak zig-zag," kata Schuster.
Al-Masirah, media yang terafiliasi dengan Houthi, melaporkan kapal itu terpaksa mundur dari posisinya sebelumnya karena serangan rudal dan drone Houthi,
"USS Truman dan kapal pengawalnya mungkin segera meninggalkan area operasi di Laut Merah," kata narasumber Al-Masirah.
Narasumber itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kapal induk itu dihantam langsung oleh rudal Houthi yang menargetkannya.
Harry S. Truman lalu dikabarkan akan pergi dari Laut Merah setelah diserang Houthi.
Baca juga: Bukan Gara-gara Houthi, AS Klaim Kehilangan Jet Tempur saat Parkir, Jatuh ke Laut Merah
Carl Vinson turut diserang
Tak hanya Harry S. Truman, kapal induk AS lainnya, yakni Carl Vinson, juga diserang Houthi.
Juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, mengatakan kapal itu diserang di Laut Arab dengan sejumlah drone pada hari Rabu, (30/4/2025).
Saree menyebut operasi serangan itu dilakukan setelah operasi terhadap Harry S. Truman.
Menurut dia, serangan-serangan itu adalah balasan Yaman atas agresi AS terhadap Yaman dan genosida oleh Israel di Jalur Gaza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.