Konflik Palestina Vs Israel
Umat Kristen Gaza Berduka atas Wafatnya Paus Fransiskus: Cahaya Cinta Telah Padam
Paus secara rutin menghubungi komunitas Kristen Gaza melalui panggilan video untuk menyampaikan doa dan harapan di tengah perang Israel vs Hamas.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Umat Kristen Palestina di Gaza tengah berduka atas wafatnya Paus Fransiskus.
Mereka mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin spiritual yang setia dan selalu menunjukkan solidaritas di tengah konflik yang berkepanjangan.
Selama perang Israel vs Hamas berkecamuk, Paus secara rutin menghubungi komunitas Kristen Gaza melalui panggilan video untuk menyampaikan doa dan harapan.
Menurut laporan AFP, panggilan itu dilakukan beberapa kali dalam seminggu.
Pesan-pesan yang disampaikannya menjadi penghibur di tengah penderitaan akibat blokade dan serangan yang terus berlanjut.
Elias al-Sayegh dari lingkungan al-Zaytoun mengatakan, "Saya selalu menunggu untuk mendengar perkataan Bapa Suci. Saya menontonnya di televisi dan melalui layar. Ia memberi kami harapan melalui pesan dan doanya."
George Ayad dari Kota Gaza menambahkan, "Dengan meninggalnya Paus, kami merasa seolah-olah cahaya cinta dan perdamaian telah padam. Meskipun Vatikan jauh, suaranya selalu menyentuh hati kami."
Ibrahim al-Tarazi dari Al-Rimal menyebut, kabar wafatnya Paus sebagai "berita yang memilukan dan mengejutkan bagi semua umat Kristen di Gaza dan Palestina, serta para pecinta perdamaian di seluruh dunia."
Ramez al-Souri juga menyampaikan belasungkawa mendalam.
"Dari Gaza yang penuh penderitaan, pengepungan, dan perang, kami mengucapkan selamat tinggal kepada bapa rohani kami. Doanya selalu untuk kami, dan kami juga mempersembahkan doa bagi jiwanya," ujarnya.
Pesan Terakhir Paus: Seruan Gencatan Senjata di Gaza
Baca juga: Besok Jenazah Paus Fransiskus Dipindahkan ke Basilika Santo Petrus, Prosesi Pemakaman 25-27 April
Dalam penampilan publik terakhirnya pada Minggu Paskah, Paus Fransiskus menyampaikan pesan kuat tentang Gaza.
Ia menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan tawanan, dan bantuan untuk warga sipil yang kelaparan.
Dilansir AP, meskipun tidak memimpin Misa Paskah secara penuh karena kondisi kesehatannya, Paus tetap hadir di Lapangan Santo Petrus dan menyampaikan berkat "Urbi et Orbi".
Dalam pernyataan yang dibacakan oleh ajudannya, Paus menyebut, situasi Gaza sebagai "dramatis dan menyedihkan", seraya mendesak semua pihak untuk menyetujui gencatan senjata dan membantu rakyat yang mendambakan perdamaian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.