Konflik Palestina Vs Israel
Respons Pembantaian di Gaza, Hamas Tembakkan 10 Roket ke Kota-kota Israel, Puing-puing Berserakan
Militer Israel mengatakan sekitar 10 proyektil ditembakkan oleh kelompok Hamas, tetapi mengklaim sebagian besar berhasil dicegat.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Sri Juliati
Agresi dan serangan Israel telah menewaskan 232 jurnalis sejak Oktober 2023.
Hal itu membuat jumlahnya menjadi rata-rata 13 wartawan yang terbunuh per minggu.
Israel menyerang tenda-tenda media di luar dua rumah sakit besar di Jalur Gaza pada malam hari (Rumah Sakit Al Nassr di Khan Younis dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota pusat Deir al-Balah) menewaskan dua orang, termasuk Yousef al-Faqawi, dan melukai sembilan lainnya, termasuk enam wartawan, kata petugas medis pada Senin (7/4/2025).
Dalam rekaman yang mengganggu dari serangan Israel terhadap rumah sakit Al Nassr yang beredar luas di internet, seorang jurnalis untuk Palestine Today yang melaporkan identitasnya sebagai Ahmed Mansour, terlihat dibakar hidup-hidup, sementara warga Palestina dan petugas penyelamat berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.
鈥淩ekan saya Ahmed Mansour terbakar oleh rudal (Israel) dan masih dalam perawatan intensif, menderita luka bakar serius akibat penargetan tenda tempat dia duduk di kamp jurnalis di Rumah Sakit Nasser,鈥 kata Wael Abo Omar, jurnalis Palestina di Jalur Gaza, Senin, dilansir Al Arabiya.
Lima belas orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di wilayah tersebut, menurut rumah sakit.
Baca juga: Satu Kota Besar di Gaza Terhapus dari Peta karena Serangan Israel, Rata dengan Tanah

Israel telah menyerbu rumah sakit beberapa kali, menuduh Hamas menggunakannya untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah oleh staf rumah sakit.
Militer Israel mengatakan telah menyerang seorang militan Hamas, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Militer mengklaim bahwa mereka mencoba untuk menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut sangat kuat di daerah permukiman.
Menurut lembaga pemikir tersebut, sebagian besar wartawan yang terluka atau terbunuh, seperti yang terjadi di Gaza, adalah wartawan lokal.
Lembaga tersebut memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap wartawan akan 鈥渕erusak liputan berita鈥 dan memfasilitasi terciptanya apa yang disebutnya sebagai 鈥渒uburan berita.鈥
鈥淩eporter lokal tidak hanya menghadapi risiko besar, berdiri sendiri menghadapi kekerasan luar biasa; hal ini juga merusak liputan berita dan sebagai hasilnya, ekosistem informasi di seluruh dunia,鈥 kata Watson Institute for International and Public Affairs.
Baca juga: Netanyahu Dikecam Karena Berlibur Saat Sandera Masih Ada di Hamas, Korban Gaza Tembus 50 Ribu Jiwa
Sebagai informasi, tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025 setelah 15 bulan perang dan melibatkan penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, dan pembebasan beberapa tahanan Palestina.
Namun, Israel mengatakan pada 19 Maret bahwa pasukannya melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.