Konflik Palestina Vs Israel
Israel Tambah Pasukan Besar-besaran ke Gaza dalam 48 Jam, Pakar: IDF Masih Buta Kemampuan Hamas
Analis dan mantan pejabat keamanan mengakui kalau Israel belum memahami secara utuh kemampuan gerakan Hamas meski sudah 16 bulan berperang.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Israel Tambah Pasukan Besar-besaran ke Gaza dalam 48 Jam, Pakar: IDF Masih Buta Kemampuan Hamas
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel (IDF) mengumumkan akan mengerahkan lebih banyak pasukan ke Gaza dalam waktu 48 jam untuk memperluas operasi militer baru di wilayah kantung Palestina yang sudah hancur tersebut .
"IDF mengatakan meskipun tentaranya sudah beroperasi di Gaza, Hamas memiliki kemampuan dan dapat meluncurkan roket ke Israel," tulis laporan Khaberni, Minggu (23/3/2025) menyiratkan keterkejutan militer zionis akan masih adanya kemampuan perlawanan Palestina.
Baca juga: Terungkap, Pembangkangan di Militer Israel: IDF Mainkan Taktik Tanah untuk Darah Duduki Penuh Gaza
Seiring rencana tersebut, media Israel telah meliput meningkatnya rasa frustrasi di antara berbagai kalangan di Israel mengenai kompleksitas konfrontasi dengan Gerakan Perlawanan Hamas.Ìý

Masih Buta Kekuatan Hamas
Analis dan mantan pejabat keamanan mengakui kalau Israel belum memahami secara utuh kemampuan gerakan tersebut meskipun perang di Jalur Gaza telah berlangsung lebih dari 16 bulan.
"Hal ini menunjukkan bahwa taruhan bahwa Hamas akan menyerah hanyalah ilusi," tulis laporan media Israel mengutip pernyataan para analis Israel.
Alon Ben-David, analis urusan militer untuk Channel 13, mengatakan kalau Israel tengah menuju eskalasi terukur yang intensitasnya akan meningkat secara bertahap, tetapi intelijen Israel tidak melihat tanda-tanda perubahan dalam posisi Hamas, meskipun Menteri Pertahanan Yisrael Katz menyatakan sebaliknya.Ìý
Ia menambahkan bahwa lembaga keamanan mengakui kalau dampak operasi militer IDF sejauh ini terhadap gerakan tersebut masih terbatas.
Baca juga: Al-Qassam Siarkan Rekaman Tel Aviv yang Dibom Rudal M90, Pancingan Agar Tentara IDF Masuk Jebakan?
Dalam konteks yang sama, Lior Ackerman, mantan perwira Shin Bet, menegaskan kalau Katz mungkin mempromosikan tuduhan kalau Hamas melemah untuk tujuan partisan.
"Siapa pun yang memahami doktrin Hamas menyadari bahwa hal itu tidak akan mengibarkan bendera putih dalam kondisi apa pun," kata Ackerman.
Sementara itu, presenter media Kan 11 mempertanyakan efektivitas operasi darat dalam membawa Hamas kembali ke meja perundingan.
Pakar urusan Palestina Ronni Shaked menanggapi dengan tajam, dengan mengatakan, "Kita berbicara tentang memulangkan tentara yang diculik, bukan bernegosiasi dengan Hamas."
Ia menambahkan kalau setelah 16 bulan bertempur, Israel belum memahami hakikat gerakan tersebut, karena terus membahas berbagai masalah secara internal tanpa benar-benar memahami realitas konfrontasi tersebut.

Kurangnya Visi Politik
Mantan kepala Intelijen Militer, Amos Yadlin, menekankan perlunya menetapkan tujuan yang jelas untuk perang, yaitu melenyapkan Hamas dan membebaskan sandera di Gaza.Ìý
Konflik Palestina Vs Israel
Kepala Pentagon Pete Hegseth Peringatkan Iran tentang Konsekuensi Mendukung Pejuang Houthi |
---|
Houthi Mengakui Telah Melancarkan Serangan Terhadap Kapal Induk AS di Laut Arab |
---|
Afrika Selatan Mengatakan Pemboman Terbaru Israel di Gaza Melanggar Hukum Internasional |
---|
Turki Desak Masyarakat internasional Tak Berdiam Diri di Tengah Provokasi dan Pelanggaran Israel |
---|
Dokter di AS Menentang Genosida, Bela Warga Gaza di Gedung Capitol AS, Gaza Butuh Roti Bukan Bom! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.