Rodrigo Duterte Ditangkap
6 Fakta Penangkapan Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Terhitung hampir tiga tahun Duterte meninggalkan jabatannya sebagai presiden, ia ditangkap oleh otoritas Filipina dan akan diadili ICC di Belanda.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akhirnya ditangkap oleh otoritas Filipina di Manila, Selasa (11/3/2025).
Sebagai catatan, terhitung hampir tiga tahun Duterte meninggalkan jabatannya sebagai presiden.
Ia akhirnya ditangkap oleh otoritas Filipina atas permintaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Dikatakan, ICC sedang menyelidiki tuduhan 鈥渒ejahatan terhadap kemanusiaan鈥 selama masa pemerintahan Duterte.
Penangkapan ini memicu sejumlah reaksi dan pertanyaan terhadap Duterte, pemerintahan saat ini, serta sistem hukum Filipina.
Dikutip dari Al Jazeera dan sumber lain, berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait penangkapan mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte:
1. Penangkapan Duterte
Duterte ditangkap pada Selasa (11/3/2025), setelah kembali dari Hong Kong dan tiba di Bandara Internasional Manila.
Penangkapan ini dilakukan atas permintaan ICC yang menyelidiki tuduhan pelanggaran hak asasi manusia selama kampanye anti-narkoba yang dilancarkan Duterte saat menjabat.
Penangkapannya dipuji oleh kelompok hak asasi manusia sebagai langkah penting menuju akuntabilitas di Filipina.
Putri bungsu Duterte, Veronica Duterte, mengonfirmasi penangkapan tersebut.
Baca juga: Hakim ICC Seret Rodrigo Duterte ke Belanda Untuk Diadili Atas Dugaan Pembunuhan Massal
Sementara Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengungkapkan bahwa Duterte telah diterbangkan menuju Den Haag, Belanda, untuk menghadapi tuduhan tersebut.
2. Tuduhan yang Dihadapi Duterte
ICC menyelidiki Duterte sejak 2018 terkait "kejahatan terhadap kemanusiaan" yang terjadi selama perang melawan narkoba yang diluncurkan Duterte pada tahun 2016.
Kampanye ini menyebabkan lebih dari 7.000 orang tewas dalam operasi antinarkoba resmi.
Kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlah korban jauh lebih tinggi, termasuk mereka yang dibunuh oleh kelompok tak dikenal, yang sebagian besar ternyata adalah petugas polisi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.