bet365×ãÇòͶע

Sabtu, 3 Mei 2025

2 Aturan Baru Pelajar di Jawa Barat: Larangan Bawa Sepeda Motor dan Dimulainya Pendidikan Militer

Pelajar di Jawa Barat dilarang membawa handphone dan sepeda motor ke sekolah. Dedi Mulyadi juga memulai progaram pendidikan militer untuk pelajar.

bet365×ãÇòͶעJabar.id/Deanza Falevi
PENDIDIKAN MILITER SISWA - Para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan aturan baru untuk para siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Setelah memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Jawa Barat, Dedi Mulyadi resmi melarang pelajar membawa handphone dan sepeda motor ke sekolah.

"Per hari ini anak SD dan SMP tidak boleh bawa sepeda motor dan HP," ungkapnya, Jumat (2/5/2025), dikutip dari bet365×ãÇòͶעJabar.id.

Ia memperbolehkan siswa SMA membawa sepeda motor asalkan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Untuk anak SMA itu yang belum cukup umur tidak boleh bawa kendaraan bermotor. Kan itu undang-undang lalu lintas, selama ini penegakannya tidak bisa berjalan karena ada keraguan tindakan di lapangan," ucapnya.

Pada Kamis (1/5/2025), program pendidikan militer untuk pelajar yang digagas Dedi Mulyadi resmi dimulai.

Sebanyak 39 pelajar SMP di Purwakarta, Jawa Barat telah diberangkatkan ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta.

Sehari kemudian, 30 siswa SMP dan SMA di Kota Bandung juga menjalani pendidikan militer di Markas Rindam III/Siliwangi.

Para siswa yang dikirim ke barak TNI merupakan siswa yang bermasalah dan tindakannya mengarah kriminal.

"Di Purwakarta 39 orang di Kota Bandung 30 orang. Kita satu-satu dulu deh. Memang ada tuh di komentar di media sosial. Pak Gubernur, Pak Gubernur, anak-anak yang gemulai suruh pendidikan militer biar tegap ya bisa saja," paparnya.

Dedi menjelaskan masa pendidikan militer setiap siswa berbeda tergantung perkembangannya.

Baca juga: Tak Setuju dengan Dedi Mulyadi, Komnas HAM Sebut Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Langgar Hak Anak

"Siswa yang di Rindam SMP sama SMA. Nginap, masa pulang pergi," imbuhnya.

Selanjutnya, para siswa yang terjaring razia polisi juga akan diberangkatkan ke barak TNI.

"Nanti masuk menjadi salah satu, tetapi terlebih dahulu orang tuanya harus bertemu dulu. Jadi penyerahannya harus oleh orang tua, tidak boleh penyerahan di luar orang tua," tandasnya.

Halaman
12
Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan