bet365×ãÇòͶע

Sabtu, 3 Mei 2025

Dedi Mulyadi Larang Wisuda Siswa di Jawa Barat, Begini Respons Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Dedi Mulyadi larang wisuda siswa di Jabar. Kementerian Pendidikan: boleh asal tidak memberatkan orang tua dan tetap sederhana.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Glery Lazuardi
HO/Kemendikdasmen
MENDIKDASMEN ABDUL MUTI - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti membolehkan wisuda sekolah selama tidak memberatkan dan tanpa berlebihan. (HO/Kemendikdasmen) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melarang pelaksanaan wisuda untuk siswa sekolah karena dianggap tidak sesuai dan berlebihan. 

Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menilai wisuda tetap diperbolehkan selama tidak memberatkan orang tua dan tidak dilakukan secara berlebihan.

Baca juga: Sosok Rizki Oktavianto, Lulusan Terbaik S2 UGM, Datang Sendiri di Acara Wisuda usai Ibunya Meninggal

Kebijakan Larangan Wisuda Menuai Pro Kontra

Larangan wisuda yang dikeluarkan oleh Dedi Mulyadi memicu beragam reaksi dari masyarakat. 

Sebagian mendukung langkah tersebut karena dinilai dapat mengurangi beban biaya orang tua, namun ada pula yang merasa wisuda merupakan momen penting bagi siswa dan keluarga.

Sikap Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa keputusan soal wisuda sebaiknya diserahkan kepada kebijakan masing-masing daerah. 

Ia menegaskan, selama kegiatan wisuda tidak memberatkan biaya bagi orang tua dan dilaksanakan atas persetujuan bersama, maka tidak ada alasan untuk melarangnya.

"Mungkin tanya Jawa Barat lah, tapi kalau menurut saya begini, sepanjang itu tidak memberatkan dan itu juga atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh," ujar Abdul Mu'ti usai menghadiri Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah 2025 di PPSDM Kemendikdasmen, Sawangan, Depok, Selasa (29/4/2025).

DEDI MULYADI MURKA - Foto tangkapan laya Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (17/4/2025). Dedi Mulyadi murka saat melihat gerbang tol Kalijati penuh lumpur, dan jalan tol yang hancur terbelah akibat lalu lintas truk-truk besar pengangkut tanah.
DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan wisuda hanya pantas dilakukan di jenjang perguruan tinggi.  (Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Wisuda Sebagai Bentuk Syukur Orang Tua

Abdul Mu'ti menilai wisuda bisa menjadi momentum sukacita dan rasa syukur orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya. 

Selain itu, ia menyebutkan, acara tersebut juga menjadi kesempatan bagi orang tua untuk berinteraksi langsung dengan sekolah.

"Karena bisa jadi orang tua itu tidak pernah ke sekolah anaknya sama sekali. Mereka hanya datang saat acara wisuda. Karena itu, menurut saya, kembalikan saja ke masing-masing sekolah," tambahnya.

Imbauan Agar Wisuda Tidak Berlebihan

Meskipun mengizinkan, Abdul Mu'ti mengingatkan agar wisuda tidak dilakukan secara berlebihan. 

Ia mengimbau agar acara tersebut dilaksanakan secara sederhana tanpa adanya paksaan kepada orang tua untuk mengeluarkan biaya besar.

"Yang penting jangan memberatkan, jangan dipaksakan, dan jangan berlebih-lebihan," tegasnya.

Abdul Mu'ti juga menyarankan agar dalam acara wisuda, tidak perlu diadakan penghargaan wisudawan terbaik, khususnya untuk tingkat pendidikan anak usia dini. 

Halaman
12
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan