Kronologi Doya Berutu, Bidan di Dairi Jadi Sopir Ambulans Selamatkan Ibu Hamil, Berakhir Bahagia
Terungkap kronologis Doya Berutu, bidan di Dairi, Sumatera Utara jadi sopir ambulans selamatkan ibu hamil dan bayi. Berawal dari pasien pecah ketuban.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DAIRI - Terungkap kronologis Doya Berutu, bidan di Dairi, Sumatera Utara jadi sopir ambulans untuk menyelamatkan ibu hamil.
Video yang menunjukkan keahlian Doya Barutu mengendarai mobil ambulans menjadi perbincangan di dunia maya.
Doya Berutu, merupakan koordinator bidan di Puskesmas Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi.
Dalam video yang beredar, tampak bidan  Doya Barutu duduk di kursi kemudi ambulans membawa seorang pasien yang hendak melahirkan.
Sirine terdengar berbunyi keras, dan  bidan tersebut tampak berkonsentrasi penuh agar tidak terjadi kecelakaan di jalur yang tampak sepi.
Baca juga: Sosok Bidan Puskesmas di Dairi Sumut Jadi Sopir Ambulans demi Selamatkan Ibu Hamil, Videonya Viral
Aksi tersebut mendapat pujian dari warganet.
Beberapa netizen menganggap bahwa bidan tersebut dinilai serba bisa karena mengendarai mobil ambulans yang kebanyakan dikemudikan pria.
Lalu, bagaimana fakta sebenarnya terkait video viral bidan menjadi sopir ambulans tersebut?
Kronologi Bidan Doya Berutu
Kepala Puskesmas Parongil, Rismawaty Doloksaribu mengungkap bila peristiwa tersebut terjadi Selasa (14/4/2025).
Kronologi bermula saat pihak Puskesmas Parongil menerima telepon dari bidan desa bahwa ada pasien yang dalam kondisi emergency pada Selasa pagi.
Baca juga: Viral Video Bidan Setir Mobil Ambulans Bawa Pasien di Sumut, Direspons Dinkes Dairi
"Pagi itu kami dapat telepon dari bidan desa, bahwa ada pasien yang sudah pecah ketuban," kata Rismawaty Doloksaribu kepada bet365×ãÇòͶע Medan, Senin (21/4/2025).
Kemudian, pihak Puskesmas meminta bidan desa tersebut untuk merujuk ibu hamil tersebut ke Puskesmas.
"Lalu kami minta untuk segera diantar ke Puskesmas," ujar dia.
Setibanya di Puskesmas Parongil, ibu hamil tersebut langsung melakukan pemeriksaan dan dipastikan bila pasien mengalami pecah ketuban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.