bet365×ãÇòͶע

Kamis, 8 Mei 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

Wajah Melas Dokter PPDS Priguna Anugerah Tersangka Kasus Dugaan Rudapaksa Keluarga Pasien di RSHS

Tampang Priguna Anugerah Pratama memelas dan terus menunduk saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Jabar terkait kasus dugaan rudapaksa.

Kolase: bet365×ãÇòͶע Jabar/ Muhammad Nandri
DOKTER LAKUKAN RUDAPAKSA - Tersangka pencabulan terhadap salah seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, Priguna Anugerah (31) akhirnya ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Berikut 5 fakta kasus dokter residen rudapaksa anak pasien. Tampang Priguna Anugerah Pratama memelas dan terus menunduk saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Jabar terkait kasus dugaan rudapaksa. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Priguna Anugerah Pratama pasang muka melas saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Jabar terkait kasus dugaan kekerasan seksual Rabu (9/4/2025). 

Mengenakan baju tahanan warna biru, tampak Priguna Anugerah Pratama yang kini bertatus tersangka terus menunduk.

Terlihat dalam siaran langsung yang ditayangkan Kompas TV, Priguna Anugerah Pratama menyembunyikan wajahnya dari sorotan kamera awak media.

Priguna Anugerah Pratama merupakan dokter residen yang viral lantaran diduga melakukan rudapaksa terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin ( RSHS) Bandung.

Terkait dengan kasus keji yang dilakukan Priguna, pihak kepolisian mengurai fakta.

Diwartakan sebelumnya, Priguna yang merupakan dokter residen program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dituding merudapaksa keluarga pasien berinisial FA pada 18 Maret 2025 lalu.

Dokter berusia 31 tahun itu tega melecehkan korban dengan modus pura-pura mengajukan pengecekan darah.

Baca juga: Sosok Priguna Anugerah Dokter PPDS Terancam 12 Tahun Penjara Usai Rudapaksa Keluarga Pasien di RSHS

Kala itu korban yakni FA sedang menjaga ayahnya yang akan melaksanakan operasi.

Priguna pun melakukan modus pura-pura hendak membantu keluarga pasien untuk persiapan operasi.

"Modus tersangka PAP yaitu melakukan pengecekan darah terhadap keluarga pasien, yang mana korban merupakan anak dari salah satu pasien yang dirawat di RS Hasan Sadikin. Tersangka PAP meminta korban FA untuk diambil darah, membawa korban dari IGD ke MCHC gedung lantai 7. Akibat dari dugaan tindak pidana kekerasan seksual, korban FA merasakan sakit di bagian tertentu. Kejadian pada tangga 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 Wib tersangka minta korban untuk diambil darah, dan minta korban tidak ditemani adiknya" ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, dikutip pada Rabu (9/4/2025).

Lebih lanjut, penyidik pun mengurai cara pelaku sebelum melecehkan korban.

Yakni pelaku sempat belasan kali menusukkan jarum ke tengan korban.

Selanjutnya pelaku pun menyuntikan cairan bening ke infus korban.

"Sampai di ruang nomor 711, tersangka meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau, tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri korban kurang lebih 15 kali. Percobaan menghubungkan jarum ke selang infus, tersangka menyuntikan cairan bening dan korban merasakan pusing tak sadarkan diri," imbuh Kombes Pol Hendra Rochmawan.

PELAKU KEKERASAN SEKSUAL - Pelaku kekerasan seksual terhadap keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, dokter Priguna Anugerah (31) ditampilkan Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
PELAKU KEKERASAN SEKSUAL - Pelaku kekerasan seksual terhadap keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, dokter Priguna Anugerah (31) ditampilkan Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Saat ini pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. (bet365×ãÇòͶע Jabar/ Muhammad Nandri)
Halaman
123
Sumber:
Berita Rekomendasi
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan