Ijazah Jokowi
Jokowi Lapor Polisi Soal Tudingan Ijazah Palsu, Eks Menkumham Bertanya-tanya: Kenapa Baru Sekarang
Sikap Jokowi yang melapor ke polisi soal tudingan ijazah palsu mendapat tanggapan dari Menteri Hukum dan HAM 2004-2007 Prof. Hamid Awaludin.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM -Â Sikap Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang melapor ke polisi soal tudingan ijazah palsu mendapat tanggapan dari Menteri Hukum dan HAM 2004-2007 Prof. Hamid Awaludin.
Terkait sikap tersebut, menurut Hamid, hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan Jokowi yang disebutnya suka berperan sebagai korban alias playing victim.
Hamid pun bertanya-tanya mengapa Jokowi baru lapor sekarang.
Hal ini disampaikan oleh Hamid Awaludin dalam tayangan ROSI yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (1/5/2025) kemarin.
"Saya tidak kaget kalau melihat memang gayanya Pak Jokowi, gayanya senang playing victim. Seolah-olah dizalimi, kan?" kata Hamid.
Hamid pun mengurai alasan mengapa tudingan ijazah palsu ini begitu sensitif bagi Jokowi.
Sebab, jika tudingan tersebut benar, maka artinya Jokowi sudah membohongi rakyat Indonesia.
"Ini sensitif sekali soal ijazah, karena kalau memang terbukti dia ijazah palsu, maka dia bisa dikategorikan membohongi seluruh rakyat Indonesia. Kalau terbukti [palsu], ya," paparnya.
"Dia pakai ijazah itu untuk mendaftar menjadi calon presiden, kan. Nah, ketika dia diproses menjadi presiden, seluruh rakyat Indonesia yang memilih dia. Artinya, dia bohongi rakyat Indonesia kalau terbukti [palsu]," jelasnya.
Eks Duta Besar RI untuk Federasi Rusia tersebut menyoroti, tudingan ijazah palsu tidak dilaporkan sejak awal muncul karena memang dipelihara oleh Jokowi agar dia terlihat dizalimi.
Sebagai informasi, tuduhan ijazah Jokowi palsu sudah muncul sejak 2019, tepatnya sebelum ayah Gibran Rakabuming Raka itu maju kontestasi Pemilihan Presiden/Pilpres 2019.
Baca juga: Lemkapi Dorong Polda Metro Segera Proses Laporan Jokowi Soal Ijazah Palsu Untuk Beri Kepastian Hukum
"Pertanyaan saya adalah, kenapa baru sekarang? Ini kan soal tudingan ijazah palsu bukan baru beberapa bulan terakhir. 2018, kalau saya tidak salah, sudah ada yang mulai menyoal, kenapa? Itu dipakai, dipelihara isu ini, seolah-olah dia dizalimi," papar Hamid.
Lantas, Hamid juga meyakini, mengapa Jokowi baru ambil tindakan sekarang, karena ia berkeras ingin membuktikan bahwa tudingan ijazah palsu itu tidak benar.
Jika tudingan tersebut terbukti salah, Jokowi akan beranggapan, maka tudingan-tudingan lain yang membayangi Jokowi juga ikut salah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.