bet365×ãÇòͶע

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Markas Besar (Mabes) TNI menggelar upacara penyambutan sebanyak 1.087 personel Satgas Kontingen Garuda TNI UNIFIL atau pasukan perdamaian TNI Tahun Anggaran 2024 di Lapangan PRIMA Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Baca juga: Satgas TNI Distribusikan Makanan Minuman untuk Korban Badai Kristine Filipina, Diangkut 2 Helikopter

Mereka terdiri dari 7 Satgas yakni:

1. Satgas Yonmek TNI Kontingen Garuda XXII (22)-R yang dipimpin Kolonel Inf Ragung Ismail Akbar
2. Satgas FHQSU TNI Kontingen Garuda XXVI (26)-P yang dipimpin Kolonel Inf M Ghofar Ngismangil
3. Satgas MPU TNI Kontingen Garuda XXV (25)-P yang dipimpin oleh Letkol Cpm Zulfigar Wibisono
4. Satgas MCOU TNI Kontingen Garuda XXX (30)-N yang dipimpin oleh Mayor Inf Nova Herdana Dwi Satya
5. Satgas CIMIC TNI Kontingen Garuda XXX (30)-N yang dipimpin Letkol Cba Ismatulloh
6. Satgas Hospital Level II TNI Kontignen Garuda XXIX-O yang dipimpin Mayor Ckm dr Jansen Hatuaon Pasaribu
7. Satgas Milstaff Seceast TA 2024 yang dipimpin Kolonel Kav Nanak Yuliana

Pasukan perdamaian utusan TNI untuk penugasan PBB tersebut tampak mengenakan seragam dan senjata lengkap dengan baret birunya saat berbaris di lapangan.

Dari luar, tidak terlihat ada prajurit yang terluka dalam barisan.

Mereka juga membawa pulang 10 penghargaan internasional dan nasional.

Baca juga: Tentara Israel Mundur dari 3 Kota di Lebanon Selatan setelah Negosiasi dengan UNIFIL

Penghargaan itu di antaranya:

1. UN Medal dari PBB
2. Satyalencana Santi Dharma
3. Medali Veteran Perdamaian
4. Satyalencana Duta Kebudayaan dari Pemerintah RI
5. Lebanese Armed Forced Medal
6. Tanzania Medal
7. Sri Lanka Medal
8. Brevet Serbia
9. UNIFIL CIMIC Badge
10. Multinational CIMIC Group Badge

Selain itu, mereka juga membawa pulang berbagai sertifikat apresiasi dari jajaran UNIFIL.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam amanatnya yang dibacakan Kasum TNI Letjen TNI Richard TH Tampubolon mengungkapkan rasa bangganya atas kinerja mereka.

"Saya cukup bangga mengetahui bahwa dalam kondisi sulit dan penuh ancaman nyata seperti insiden di OP14, ledakan di dalam camp Indonesia, dan tembakan rekoset yang mengenai salah satu prajurit, para personel kita tetap berdiri tegak dan tidak mundur selangkah pun," kata Agus.

Menurutnya, penugasan tersebut bukanlah penugasan biasa. 

Sejak pecahnya konflik antara Hizbullah dan Israel pada Oktober 2023, lanjut dia, para prajurit yang bertugas di Lebanon menghadapi situasi krisis yang penuh risiko terutama pada puncak ketegangan antara September hingga November 2024.

"Kondisi tersebut tidak hanya menuntut kesiap siagaan fisik dan mental tetapi juga integritas, kecerdasan, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Kontingen Garuda terbukti mampu mempertahankan kehormatan dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia," sambung dia.

Untuk itu, ia menekankan sejumlah hal kepada mereka.

Pertama, ia menekankan agar mereka bersyukur atas keberhasilan tersebut dan tidak larut dalam euforia.

"Siapkan diri untuk tugas-tugas berikutnya," tegasnya.

Kedua, ia menekankan agar mereka menjadikan pengalaman yang telah mereka lalui termasuk menyaksikan langsung konflik irregular warfare sebagai pelajaran berharga untuk pengembangan diri dan satuan.

Ketiga, ia menekankan agar mereka melaksanakan inventarisasi perlengkapan perorangan dan satuan serta segera beradaptasi kembali dengan lingkungan di satuan masing-masing.

"Keempat, gunakan waktu yang tersedia untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga serta isi dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun," pungkasnya.