RI-Qatar Sepakat Perluas Kolaborasi Teknologi Drone hingga Rudal, Kemhan: Akan Ada Pembahasan Teknis
Republik Indonesia dan Qatar sepakat memperluas kolaborasi pada teknologi drone, keamanan siber, hingga rudal balistik.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Republik Indonesia dan Qatar sepakat memperluas kolaborasi pada teknologi drone, keamanan siber, hingga rudal balistik.
Hal itu terungkap usai Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menemui Menteri Pertahanan Qatar H.E. Sheikh Saoud Bin Abdulrahman Bin Hassan Bin Ali Al Thani di kantor Kementerian Pertahanan Qatar pada Sabtu (12/4/2025).Â
Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan nantinya akan ada pembahasan teknis terkait hal tersebut.
Hal itu disampaikannya dalam Webinar yang digelar ISDS bertajuk Kamu Bertanya, Kemhan Menjawab: Evolusi Ancaman dan Tantangan Pertahanan Kontemporer" pada Kamis (17/4/2025).
"Terkait dengan yang Qatar tentunya akan ada pembahasan secara teknis dan kita terus mengedepankan kemitraan yang memang bisa memberikan benefit untuk kepentingan nasional Indonesia," ujarnya.
Ia pun mengingatkan sejarah ketika Indonesia mengalami embargo pada tahun 1995 sampai 2005 yang berdampak pada berhentinya pengadaan hingga sulitnya untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan alutsista Indonesia.
Pengalaman itu, kata dia, memicu Indonesia untuk membangun kemandirian industri pertahanan.
Menurut Frega, dari sisi kualitas Sumber Daya Manusia, Indonesia terbukti tidak kalah dengan negara-negara lain.
Namun demikian, al yang menjadi tantangan dalam membangun kemandirian industri pertahanan adalah mahalnya biaya penelitian dan pengembangan.
Selain itu, penelitian dan pengembangan, membutuh asupan informasi yang didapat ketika operasi pertempuran.
"Intinya mohon kita harus yakin sama kemampuan bangsa kita, (siapa) kalau bukan bangsa kita sendiri yang membangun. Ya pastinya dulu mungkin Northrop Grumman, Saab, THALES mereka mulainya juga dari banyak produk yang tidak sempurna, (termasuk industri pertahanan) Korea, Turki," ucapnya.
"Tapi ya harus mulai dibangun, makanya dengan kemitraan melalui diplomasi pertahanan yang dilakukan Bapak Menhan maupun bapak presiden Prabowo ini tujuannya adalah bagaimana mendatangkan kemandirian sehingga nantinya kita bisa menjamin menjaga kedaulatan kebutuhan wilayah dan keselamatan bangsa secara optimal," pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuannya dengan Menhan Qatar, tersebut Sjafrie juga menegaskan komitmen Indonesia mempererat kerja sama pertahanan yang strategis dan visioner.Â
Sjafrie juga menyampaikan dukungan terhadap inisiatif Qatar dalam mendorong perdamaian kawasan, termasuk konflik Palestina dan Ukraina.Â
Kementerian Pertahanan menyatakan kesepahaman itu menjadi fondasi bagi pembentukan umbrella agreement dan forum dialog tahunan, demi kerja sama yang berkelanjutan dan berdampak nyata.
"Komitmen kita bersama adalah membangun kawasan yang damai, stabil dan sejahtera melalui dialog dan kerja sama militer yang saling menguntungkan," kata Sjafrie dalam keterangan resmi Biro Infohan Setjen Kemhan pada Sabtu (12/4/2025).Â
Polri Dalami Kasus Dugaan Eksploitasi Mantan Pemain Sirkus OCI Jika Ada Laporan |
![]() |
---|
Soal Target Indonesia di Piala Sudirman 2025, Taufik Hidayat: Maunya Sih Juara Tapi Realistis Saja |
![]() |
---|
Cerita Eks Pemain Sirkus OCI Alami Penyiksaan Horor: Dipaksa Makan Kotoran Gajah Hingga Disetrum |
![]() |
---|
Garuda Muda ke Piala Dunia U-17, Menpora Dito: Anggaran ke PSSI Jadi Bentuk Apresiasi Pemerintah |
![]() |
---|
SCALA by Metranet Dorong Digitalisasi Layanan Kesehatan di RS PKU Muhammadiyah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.