Konflik Palestina Vs Israel
Prabowo Diyakini Dapat Mendorong Terwujudnya Solusi 2 Negara, Palestina Merdeka
TZU yakin Prabowo berani menekan Israel dan standar ganda barat dalam kasus Palestina untuk menerima proposal 'two state solution'.Â
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter bet365×ãÇòͶעnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman (TZU) berharap presiden terpilih Prabowo Subianto dapat meningkatkan peran Indonesia secara global dalam mendorong terwujudnya negara Palestina merdeka.
Solusi dua negara (two state solution) merupakan opsi untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah digaungkan Indonesia di Sidang Darurat Majelis Umum PBB pada Jumat, 27 Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Gemuruh Kampus-kampus di AS Demo Bela Palestina, Bagaimana di Indonesia?
"Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) sudah mulai memetakan fondasi baru keterlibatan kita dalam penyelesaian konflik-konflik global. Terpilihnya Pak Prabowo, ini bagus. Ini sinyal positif, bahwa kita akan banyak terlibat dalam tataran geopolitik global," kata Tengku Zulkifli Usman, dalam keterangannya, Kamis (9/5/2024).
Hal itu disampaikan TZU dalam Gelora Talks bertajuk 'Ketika Gelombang Pro Palestina Menyala di Kampus-kampus Indonesia'.
Sebagai pemimpin negara yang memiliki pemahaman tentang geopolitik global, TZU yakin Prabowo berani menekan Israel dan standar ganda barat dalam kasus Palestina untuk menerima proposal 'two state solution'.
Baca juga: Deir el Balah alias Neraka di Bumi Gaza, Pelarian Warga Palestina saat Rafah Diserang
"Pak Prabowo misalnya setelah dilantik nanti, beliau bisa langsung menekan Israel. Dengan banyak tekanan Internasional itu, Israel bisa menerima two state solution, solusi dua negara," katanya.
Menurut TZU, Israel pada dasarnya tidak ingin ada dua negara dan dua warga hidup secara berdampingan, antara Israel dan Palestina. Sebaliknya, Israel ingin mewujudkan Israel Raya, sehingga melakukan upaya genosida terhadap rakyat Palestina.
"Sekarang ini penduduk Palestina ada 7 juta, Israel juga 7 juga. Kalau ada dua negara, penduduk Israel akan kalah jauh dalam beberapa tahun ke depan. Karena itu Israel ingin mendirikan Israel Raya, makanya rakyat Palestina dibunuhi, digenosida, etnisnya sengaja dibersihkan," ujarnya.
Namun, upaya Israel itu justru menimbulkan kesadaran global dan tekanan internasional secara masif untuk meluruskan sejarah pendudukan Israel terhadap tanah Palestina.
"Tekanan kampus dan intelektual di Amerika sangat luar biasa, dan telah berhasil mengubah paradigma persoalan Palestina, bukan lagi persoalan politik atau agama, tetapi ini sudah kemanusiaan," tegasnya.
TZU menilai aksi solidaritas mahasiswa di Amerika Serikat (AS) harus mendapatkan dukungan kampus-kampus di Indonesia secara luas.
Baca juga: Tiru Pelajar Amerika, Mahasiswa Berbagai Kampus di Eropa Unjuk Rasa Dukung Gerakan Pro-Palestina
"Kesadaran global ini, harus kita ambil peluangnya dengan baik untuk memberikan tekanan kepada Israel, serta mendorong diplomasi Indonesia secara maksimal, " katanya.
Konflik Palestina Vs Israel
Pejabat PBB, Francesca Albanese: Pemerintah Israel Pemerintah yang Paling Kriminal Sepanjang Masa |
---|
Presiden PA Menyerukan Pelucutan Senjata Kelompok Perlawanan dan Faksi-Faksi Palestina di Lebanon |
---|
Kabinet Keamanan Israel Setuju Rencana Penaklukan Gaza dan Pemindahan Massal Penduduk Gaza |
---|
Smotrich Ingin Gaza Dibersihkan, Ratusan Warga Palestina Diam-diam Dievakuasi ke Eropa |
---|
Ulama Besar Oman Memberi Selamat kepada Houthi Setelah Serangan Rudal Balistik Terhadap Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.