Banjir di Jabodetabek
Warga Terdampak Banjir di Kampung Melayu Enggan Direlokasi ke Rusun, Mengaku Sudah Nyaman
Warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku sudah terbiasa dengan bencana banjir yang melanda permukiman mereka.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku sudah terbiasa dengan bencana banjir yang melanda permukiman mereka.
Bahkan saat ada penawaran dari pemerintah dipindahkan ke rumah susun (rusun) mereka menolak.
Satu di antaranya Suaib, pria berusia 83 tahun tersebut menolak dipindahkan ke Rusun.
Suaib mengaku sudah menetap di kawasan Kebon Pala sejak tahun 1950-an dam rumahnya tepat berada di pinggir Kali Ciliwung.
Ia mengaku lebih baik menerima dana bantuan dari pemerintah ketimbang tinggal di Rusun.
Baca juga: Stasiun Bekasi Banjir Jasa Angkut Barang dan Motor Raup Cuan, Tembus Rp 500 Ribu Sehari
“Saya mah duit saja. Rusun enggak mau. Bisa apa di Rusun,” kata Suaib saat diwawancarai di lokasi pengungsian.
Sebagai informasi, Suaib bersama warga lainnya saat ini mengungsi di kawasan SD 01 dan 02 Kampung Melayu.
Duda yang tinggal seorang diri ini sehari-hari menjual gorengan.
Baca juga: Kawasan Stasiun Bekasi Diterjang Banjir, Air Mulai Merendam Rel Kereta Api
Ia merasa sulit mencari sumber keuangan jika harus tinggal di Rusun.
“Kita dagang gorengan, siapa yang mau beli di atas? Di bawah pasti penuh lah. Enggak nyaman,” ujarnya.
Senada, Umianah (70) juga mengaku lebih nyaman tinggal di kawasan yang sudah ia diami sejak tahun 1970.
Ia bahkan merasa sudah terbiasa dengan banjir seperti yang terjadi saat ini.
“Bingung saya, lebih enak di sini, lebih nyaman dari tahun 70. Sering (banjir), dulu mah lima tahun sekali. Sekarang setahun dua kali,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 11 RW 5, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Eka Kurniawan mengklaim warganya siap pindah ke Rusun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.