bet365×ãÇòͶע

Kamis, 15 Mei 2025

Kanker Ovarium Tak Beri Gejala Spesifik di Stadium Awal, Cegah dengan Jaga Pola Makan dan Olahraga

kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kanker ketiga paling sering dialami wanita Indonesia. Pada tahun 2020 tercatat 14.896 kasus

HandOut/IST
EDUKASI KANKER OVARIUM - dr. Muhammad Iqbal Fauzi dalam seminar edukasi mengenai sistem reproduksi wanita sebagai upaya mencegah terjadinya kanker ovarium di Semarang, Jawa Tengah. Edukasi tersebut bertujuan memastikan bahwa setiap perempuan, di mana pun berada, memiliki akses yang setara terhadap informasi, diagnosis dini, dan perawatan berkualitas untuk kanker ovarium. 

Kanker Ovarium Tak Beri Gejala Spesifik di Stadium Awal, Cegah dengan Jaga Pola Makan dan Olahraga

Willem Jonata/bet365×ãÇòͶעnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kanker Ovarium Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Mei, menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran, memperjuangkan akses yang setara terhadap perawatan, serta mendukung para penyintas dan mereka yang tengah berjuang melawan kanker ovarium.

Tema peringatan tahun ini adalah "No Woman Left Behind" atau "Tidak Ada Perempuan yang Tertinggal". 

Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kanker ketiga paling sering dialami wanita Indonesia.

Pada tahun 2020 tercatat 14.896 kasus dan angka kematian mencapai 9.581 kasus.

Umumnya kanker ovarium paling sering terjadi pada wanita usia post menopause yaitu 50-70 tahun.

Penanganan kanker ovarium merupakan tantangan yang terbesar dari para dokter onkologi ginekologi di antara seluruh kanker ginekologi.

Dikatakan demikian karena kanker ovarium tidak memberikan gejala yang spesifik pada stadium awal.

Ia baru memberikan gejala pada stadium lanjut, di mana kanker menyebar ke organ sekitar.

Meski seringkali tidak ada tanda-tanda kanker ovarium yang jelas, namun Anda mungkin mengalami satu atau beberapa gejala, seperti dikutip Cancer.org.au.

Gejala tersebut antara lain, perut kembung, kesulitan makan atau cepat merasa kenyang, sering buang air kecil atau mendesak.

Kemudian nyeri punggung, perut, atau panggul, sembelit atau diare, menstruasi tidak teratur, kelelahan, gangguan pencernaan, nyeri saat berhubungan seksual, dan penurunan atau penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

dr. Muhammad Iqbal Fauzi yang berpraktik di Siloam Hospitals Semarang selaku pembicara seminar, menyampaikan bahwa kesehatan sistem reproduksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.

Halaman
12
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan