bet365×ãÇòͶע

Jumat, 2 Mei 2025

Pentingnya Pemeriksaan IHK pada Pasien Kanker Payudara: Apa yang Perlu Diketahui?

Melalui deteksi dini, kanker dapat diidentifikasi lebih cepat, sehingga memungkinkan intervensi medis yang lebih efektif

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Instagram
KANKER PAYUDARA - Internist-Hematologist Oncologist MRCC Siloam Hospital, Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara, SpPD-KHOM. Kanker payudara menempati peringkat pertama dengan jumlah kasus baru terbanyak di Indonesia, yaitu 66.271 kasus atau 16,2 persen dari total 408.661 kasus yang terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit kanker payudara masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, terutama wanita.

Mengutip data dari Global Cancer Observatori tahun 2022, kanker payudara menempati  peringkat pertama dengan jumlah kasus baru terbanyak di Indonesia, yaitu 66.271 kasus atau 16,2 persen dari total 408.661 kasus yang terjadi.

Selain itu kanker payudara juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita.

Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting dalam memerangi kanker payudara.

Wanita dianjurkan untuk rutin melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), serta Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) melalui USG payudara dan mammografi.

Kementerian Kesehatan merekomendasikan wanita berusia 30 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap 1-3 tahun sekali sebagai bagian dari upaya deteksi dini.

Baca juga: Sempat Idap Penyakit GERD hingga Kanker Payudara, Nunung Ungkap Cerita Pilu Tak Bisa Tebus Obat

Untuk mereka uang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga dengan kanker payudara, skrining sebaiknya dilakukan lebih awal. 

Melalui deteksi dini, kanker dapat diidentifikasi lebih cepat, sehingga memungkinkan intervensi medis yang lebih efektif.

Jika Anda terindikasi memiliki tanda-tanda kanker payudara, apa saja pemeriksaan lanjutan yang sebaiknya dilakukan?

Internist-Hematologist Oncologist MRCC Siloam Hospital, Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara, SpPD-KHOM, 
menjelaskan, dalam konteks kanker payudara, biopsi yang diikuti dengan pemeriksaan 
imunohistokimia (IHK) berperan penting dalam meningkatkan akurasi diagnosis.

Pemeriksaan ini memungkinkan ahli patologi anatomi mengidentifikasi subtipe molekuler kanker payudara secara lebih spesifik.

Dengan demikian, IHK membantu dokter dalam menentukan rencana pengobatan yang lebih 
tepat, menyesuaikan terapi berdasarkan kategori kanker, dan memberikan kombinasi pengobatan yang lebih spesifik serta efektif.

Kenali Subtipe Kanker Payudara dan Pilihan Terapi Berdasarkan Hasil IHK 

Kanker payudara umumnya diklasifikasikan berdasarkan analisis imunohistokimia (IHK), yang menilai ekspresi reseptor hormon seperti estrogen (ER), progesteron (PR), serta faktor pertumbuhan epidermal manusia (HER2).

“Bagi pasien kanker payudara, status hormonal, dan HER2 adalah faktor penting dalam menentukan terapi pengobatan ke depannya. Ibarat mobil yang berbeda jenis bahan bakarnya maka kanker juga demikian." 

Halaman
123
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365×ãÇòͶע, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365×ãÇòͶע Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan