bet365足球投注

Rabu, 7 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Palestina Diklaim Akan Lucuti Senjata Faksi Palestina di Lebanon, Arab Saudi di Baliknya?

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon bulan ini guna mengumumkan pelucutan senjata faksi-faksi Palestina.

Penulis: Febri Prasetyo
Foto PBB/Marco Castro
MAHMOUD ABBAS - Foto diambil dari website PBB, Kamis (24/4/2025), terlihat Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menyampaikan pidato pada debat umum sesi keenam puluh empat Majelis Umum pada 25 September 2009. 

TRIBUNNEWS.COM 鈥 Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas, dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon bulan ini guna mengumumkan pelucutan senjata faksi-faksi perlawanan Palestina di Lebanon.

Narasumber Palestina dan Lebanon yang didapatkan Middle East Eye atau MEE menyebutkan Abbas bakal menemui Presiden Lebanon Joseph Aoun dan pejabat tinggi lainnya. Associated Press juga mengabarkan rencana kunjungan ini.

Dalam kunjungan yang dijadwalkan dilakukan tanggal 19 Mei itu, Abbas dan pemerintah Lebanon akan mengumumkan demiliterisasi gerakan Fatah cabang Lebanon dan faksi Palestina lainnya di negara itu.

Menurut keterangan narasumber MEE, Abbas sudah menyepakati rencana pelucutan senjata Fatah.

Di samping itu, dia juga disebut bakal meminta faksi-faksi Palestina yang melawan Israel untuk melucuti senjata.

Apabila faksi-faksi itu menolak, mereka akan ditargetkan dalam operasi militer pemerintah Lebanon.

Seorang narasumber Palestina mengatakan Abbas ingin membentuk komite keamanan yang bertugas mengawasi proses pelucutan senjata.

Jika faksi-faksi Palestina gagal memenuhi perintah dari pemerintah Lebanon dan menjalankan keputusan Abbas, mereka bakal kehilangan dukungan politik dan organisasional.

Narasumber itu menyebut keputusan Abbas untuk melucuti Fatah dan faksi lainnya keluar setelah ada permintaan dari Arab Saudi. Permintaan itu disampaikan lewat Menteri Luar Negeri Arab Saudi.

Faksi Palestina di Lebanon

Saat ini, faksi-faksi perjuangan Palestina tetap aktif di kamp pengungsian di Lebanon.

Baca juga: Israel Ingin Melemahkan Lebanon, Perlawanan akan Terus Berlanjut, Kata Sheikh Naim Qassem

Setelah negara Israel didirikan paksa tahun 1948 dan berkobarnya perang Arab-Israel, ada sekitar 750.000 warga Palestina yang pergi dari tanah airnya. Banyak di antaranya mengungsi ke Lebanon.

Seiring waktu berjalan, faksi-faksi seperti Fatah, Hamas, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) turut tumbuh di kamp pengungsian dan memeruskan perjuangan melawan Israel.

Para pengungsi Palestina di Lebanon masih belum mendapatkan hak-hak sipil seperti akses terhadap banyak pekerjaan dan hak untuk memiliki tanah dan bangunan.

Lebanon memperingatkan Hamas

Tempo hari, Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon memperingatkan Hamas agar tidak meluncurkan serangan dari ke Israel dari Lebanon.

Halaman
12
Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan