Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1165: Trump Setujui Jual F-16 dan Pelatihan Pilot ke Ukraina
AS setujui rencana jual peralatan F-16 dan pelatihan ke Ukraina senilai sekitar 310 juta dolar, menurut Kantor Kerja Sama Militer Pentagon.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
Lebih dari 40 orang dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut.
Zelensky mengecam serangan itu, menegaskan bahwa tidak ada target militer yang menjadi sasaran.
Menurutnya, Rusia sengaja menyerang bangunan tempat tinggal saat warga Ukraina berada di rumah mereka, bahkan saat mereka menidurkan anak-anak mereka.
"Hanya orang yang tidak berperikemanusiaan yang dapat memberikan perintah dan melaksanakan serangan semacam itu," kata Zelensky.
AS edang menyusun sanksi baru terhadap Rusia, dengan tujuan untuk menekan Moskow agar segera mengakhiri perang, lapor Reuters yang mengutip sumber resmi.
Dikutip dari TASS, sanksi yang diusulkan dapat menargetkan Gazprom, raksasa energi milik negara Rusia, serta sejumlah perusahaan besar di sektor sumber daya alam dan perbankan.
Belum ada kepastian apakah Presiden AS Donald Trump akan menyetujui paket sanksi tersebut, seperti yang dilaporkan Reuters.
Baca juga: Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar
-
Komite Anti Penyiksaan PBB Soroti Laporan Penyiksaan Tawanan Perang Rusia di Ukraina
Komite Anti Penyiksaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (CAT) menyatakan keprihatinannya terkait laporan penyiksaan terhadap tawanan perang Rusia di Ukraina.
Komite menegaskan bahwa penyiksaan, penganiayaan, dan pelanggaran lain terhadap tawanan perang Rusia oleh pasukan Ukraina sangat mengkhawatirkan, TASS melaporkan.
Menurut dokumen tersebut, komite menegaskan bahwa larangan penyiksaan bersifat mutlak dan tidak dapat dibenarkan oleh keadaan luar biasa apa pun.
Komite juga mengingatkan Ukraina akan kewajiban yang timbul dari hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia.
Sidang ke-82 Komite Anti Penyiksaan PBB berlangsung dari 7 April hingga 2 Mei, membahas situasi di Armenia, Monako, Turkmenistan, Prancis, Mauritius, dan Ukraina.
-
AS Angkat Duta Besar Baru untuk Kyiv di Tengah Perundingan Damai Ukraina
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan penunjukan Julie Davis, seorang veteran dinas luar negeri dengan pengalaman 30 tahun, untuk mengepalai kedutaan besar AS di Kyiv.
Pengangkatan ini dilakukan pada "momen kritis" saat AS bergerak menuju perjanjian damai untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Julie Davis saat ini menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Siprus, The Guardian melaporkan.
(bet365×ãÇòͶעnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.