Konflik Rusia Vs Ukraina
China: Kami Tak Pasok Senjata Mematikan ke Rusia, Suku Cadangnya Justru dari AS dan Barat
Pemerintah China bantah tuduhan Zelensky yang sebut ia pasok senjata mematikan ke Rusia. China sebut suku sadangnya justru dari AS dan Barat.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - China menolak tuduhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menuduh China memasok senjata mematikan ke Rusia.
Zelensky juga menuduh China berpartisipasi dalam produksi beberapa senjata di wilayah Rusia.
Presiden Ukraina itu tidak menguraikan lebih lanjut tuduhannya, tetapi merujuk pada bubuk mesiu dan artileri, serta mengatakan informasi lebih lanjut akan diungkapkan minggu depan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian membantah tuduhan tersebut.
"Tiongkok tidak memasok senjata mematikan kepada pihak mana pun yang berkonflik, dan secara ketat mengontrol barang-barang yang memiliki kegunaan ganda, baik sipil maupun militer," kata Lin Jiang, Jumat (18/4/2025).
"Pihak Ukraina sepenuhnya menyadari hal ini, dan saya telah menyatakan secara terbuka bahwa sebagian besar suku cadang senjata yang diimpor Rusia berasal dari Amerika Serikat dan negara Barat lainnya," imbuhnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Ia menekankan bahwa China sangat menentang apa yang ia gambarkan sebagai tuduhan sewenang-wenang dan manuver politik.
Zelensky: China Memasok Senjata ke Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh China memasok senjata dan bubuk mesiu ke Rusia.
"Kami akhirnya memperoleh informasi bahwa Tiongkok memasok senjata ke Federasi Rusia," katanya di Kyiv pada hari Kamis (17/4/2025).
"Kami yakin bahwa perwakilan Tiongkok terlibat dalam produksi sejumlah senjata di wilayah Rusia," imbuhnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti diberitakan Reuters.
Baca juga: China Angkat Bicara setelah 2 Prajurit yang Ditangkap Ukraina Muncul di Publik
Tuduhan tersebut bukanlah yang pertama kali ditujukan kepada China.
Pada pekan lalu, Ukraina mengumumkan penangkapan dua warga negara China yang dikatakannya bertempur dengan tentara Rusia.Ìý
Dua pria yang ditangkap tersebut mengaku bernama Zhang Renbo dan Wang Guangjun, yang bergabung dengan tentara Rusia setelah mengikuti rekrutmen yang dilihatnya melalui iklan internet.
Ìý
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.