Konflik Rusia Vs Ukraina
Kendaraan Lapis Baja Rusia Telah Kembali, Ukraina Rilis Video Pergerakan MT-LB di Sekitar Zaporizhia
ISW menilai Rusia kini kembali ke taktik awal dengan mengerahkan kendaraan lapis baja, setelah sempat mundur sejenak karena serangan drone Ukraina.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM 鈥 Setelah sebelumnya mengandalkan serangan infanteri ringan pada akhir tahun 2024 dan awal 2025, kepemimpinan militer Rusia di Moskow tampaknya kembali ke strategi awal, yakni mengerahkan tank, sepeda motor, bahkan kendaraan sipil untuk mengangkut pasukan penyerang ke garis depan.
Temuan tersebut dilaporkan Institut Studi Perang (Institute for the Study of War/ISW), seperti dikutip Kyiv Post.
ISW menilai Rusia beralih dari kendaraan berat ke infanteri ringan karena masifnya pergerakan pesawat nirawak milik Ukraina dalam menargetkan tank dan pengangkut personel lapis baja Rusia.
Juru Bicara Kelompok Pasukan Luhansk, Letnan Kolonel Dmytro Zaporozhets, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) berhasil menangkis serangan mekanis berskala kompi dari pasukan Rusia terhadap Stupochky (selatan Chasiv Yar) dan Klishchiivka (tenggara Chasiv Yar) pada hari Minggu (13/4/2025), di wilayah Donetsk yang diduduki.聽
Serangan itu melibatkan 13 kendaraan lapis baja, beberapa kendaraan sipil, dan sejumlah sepeda motor, meski jumlah pastinya tidak disebutkan.
Sementara itu, sebuah brigade Ukraina yang beroperasi di wilayah Novopavlivka merilis rekaman pada hari Senin yang menunjukkan serangan mekanis pasukan Rusia berskala kompi, diperkuat dengan lebih dari 20 kendaraan lapis baja, termasuk lebih dari 10 kendaraan tempur infanteri dan beberapa tank.
Menurut ISW, brigade yang sama mengamati bahwa pasukan Rusia mencoba mendekati posisi Ukraina dengan mengerahkan sepeda motor di depan kendaraan lapis baja, guna mempercepat penetrasi garis pertahanan.

Di lokasi terpisah, brigade Ukraina lain yang beroperasi di dekat Vilne Pole (barat laut Velyka Novosilka) menyatakan bahwa mereka berhasil memukul mundur serangan Rusia, menghancurkan dua tank dan 12 kendaraan tempur infanteri.
Pada hari Senin, Garda Nasional Ukraina juga merilis video yang memperlihatkan serangan mekanis Rusia berskala kompi, diperkuat dengan tiga tank, 18 kendaraan tempur infanteri, sejumlah kendaraan tempur lapis baja MT-LB (jumlah tidak disebutkan), dan 41 sepeda motor di suatu lokasi yang tidak diungkapkan di sekitar wilayah Zaporizhia.
Dalam laporannya, ISW menyampaikan:
鈥淧补蝉耻办补苍 Rusia telah menambah penggunaan kendaraan sipil, sepeda motor, dan kendaraan segala medan (ATV) dalam serangan mekanis sejak akhir musim gugur 2024, setelah sebelumnya membatasi penggunaan kendaraan lapis baja di seluruh garis depan."
"Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kekhawatiran atas tingginya kerugian kendaraan lapis baja selama musim panas dan awal musim gugur 2024 akibat drone Ukraina.鈥
Baca juga: Bunker Palsu: Strategi Cerdik Ukraina Hadapi Drone Rusia
鈥淪ejak akhir musim gugur 2024 hingga musim dingin 2024鈥2025, pasukan Rusia sebagian besar mengandalkan kelompok infanteri kecil untuk maju, menggunakan kendaraan lapis baja hanya untuk mengangkut pasukan ke garis depan dan memberikan dukungan tembakan.鈥
鈥淧补蝉耻办补苍 Rusia masih terus melancarkan serangan dengan kelompok infanteri kecil di sepanjang garis depan."
"Namun kini tampaknya mulai kembali mengerahkan kendaraan lapis baja dalam operasi penyerangan langsung sebagai bagian dari peningkatan aktivitas tempur secara umum.鈥
ISW sebelumnya menyatakan bahwa industri pertahanan Rusia tidak mampu memproduksi kendaraan lapis baja dan sistem artileri baru dalam jumlah yang cukup cepat untuk menutupi tingkat kerugian yang terjadi saat ini.
鈥淧补蝉耻办补苍 Rusia kemungkinan menggunakan kendaraan sipil sebagai alternatif dalam operasi ofensif guna mendukung serangan mereka, di tengah kekhawatiran akan menipisnya stok kendaraan lapis baja era Soviet,鈥 ungkap ISW.
Kelanjutan Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut terbuka terhadap kesepakatan perdamaian permanen dengan Ukraina, menurut utusan khusus Amerika Serikat, Steve Witkoff.
Mengutip Al Jazeera, utusan Presiden Donald Trump tersebut menyampaikan klaim itu dalam sebuah wawancara televisi pada Senin (14/4/2025) malam, setelah melakukan pembicaraan yang disebutnya 鈥渕eyakinkan鈥 dengan Putin di Saint Petersburg pekan lalu.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, memperingatkan bahwa menyepakati persyaratan perdamaian bukan hal yang mudah.
Sementara itu, Ukraina dan negara-negara sekutunya di Eropa telah meminta Washington agar tidak tertipu oleh apa yang mereka sebut sebagai taktik Moskow untuk mengulur waktu terkait gencatan senjata.
Pertemuan pada Jumat (11/4/2025) lalu merupakan pertemuan ketiga antara Rusia dan AS sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden pada Januari.
Meski intensitas diplomasi meningkat, kemajuan konkret menuju gencatan senjata masih minim, walaupun Ukraina telah menyetujui proposal yang diajukan AS.
Rusia sendiri belum memberikan konsesi utama, dan serangan terhadap wilayah Ukraina terus berlanjut.
Kedua pihak saling menuduh telah melanggar perjanjian yang dimediasi oleh AS, yang bertujuan menghentikan serangan terhadap fasilitas energi masing-masing.
(bet365足球投注news.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.