Iran Vs Amerika Memanas
9 Fakta Perundingan Nuklir Iran-AS di Oman: Delegasi Terpisah Ruangan hingga Ancaman Militer Trump
Pertemuan ini menjadi yang pertama sejak Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran beberapa tahun lalu.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat kembali mencuri perhatian dunia.
Setelah sekian lama hubungan kedua negara membeku, delegasi dari Teheran dan Washington akhirnya melakukan pembicaraan tidak langsung di Muscat, Oman, pada Sabtu (12/4/2025).
Pertemuan ini menjadi yang pertama sejak Presiden Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran beberapa tahun lalu.
Dengan mediasi dari Oman, kedua negara berharap bisa mencapai solusi untuk mencegah krisis baru di Timur Tengah.
Berikut sembilan fakta penting yang terungkap dari perundingan tersebut:
1. Trump Kirim Utusan Khusus ke Iran
Presiden AS Donald Trump menunjuk Steven Witkoff sebagai utusan khusus untuk bertemu Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
Menurut laporan Al Arabiya, Witkoff menyampaikan, Washington menginginkan kesepakatan nuklir baru "secepat mungkin."
2. Pertemuan Berlangsung 2,5 Jam
BBC melaporkan putaran pertama pembicaraan berlangsung selama lebih dari 2,5 jam.
Atmosfer pertemuan digambarkan konstruktif dan penuh rasa saling menghormati.
Baca juga: Bukan Lagi di Oman, Iran dan AS Dilaporkan Akan Lanjutkan Perundingan Nuklir di Roma
Setelahnya, kedua delegasi sempat berbicara singkat di hadapan Menteri Luar Negeri Oman Badr bin Hamad al-Busaidi.
3. Delegasi Terpisah Ruangan, Oman Jadi Perantara
Meskipun berada di satu lokasi di Muscat, Oman, delegasi Iran dan Amerika Serikat tidak duduk di meja yang sama.
Pertemuan dilakukan secara tidak langsung, dengan mediator dari pihak Oman yang menyampaikan pesan dari satu ruangan ke ruangan lain.
Delegasi Iran dipimpin Abbas Araghchi berada di sisi kiri rumah pertemuan, sementara Steven Witkoff dan timnya dari AS menempati sisi kanan.
Format ini mengingatkan pada metode diplomasi yang digunakan dalam konflik tinggi, di mana kepercayaan belum sepenuhnya pulih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.