Konflik Palestina Vs Israel
Yair Netanyahu Marah atas Rencana Macron Akui Palestina
Presiden Prancis Macron siap akui negara Palestina, Yair Netanyahu marah besar!
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan kesiapan untuk mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang memicu kemarahan dari Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Yair meluapkan emosinya di platform X (sebelumnya Twitter), menyindir kekuasaan kolonial Prancis dan menyerukan kemerdekaan bagi wilayah-wilayah yang berada di bawah pengaruh Prancis.
Dalam wawancara dengan France 5, Macron mengungkapkan bahwa pengakuan resmi terhadap negara Palestina kemungkinan akan diumumkan pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan Juni.
Konferensi ini akan dipimpin oleh Arab Saudi dan Prancis.
Yair Netanyahu menanggapi rencana ini dengan mengungkapkan ketidaksetujuannya, menulis, 鈥淵a untuk kemerdekaan Kaledonia Baru, Ya untuk kemerdekaan Polinesia Prancis, dan seterusnya,鈥 menekankan perlunya menghentikan neoimperialisme Prancis di Afrika Barat.
Tak hanya Yair, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, juga mengecam rencana Macron.
Saar menyebut pengakuan negara Palestina saat ini sebagai 鈥渉adiah bagi Hamas鈥 dan menegaskan bahwa langkah tersebut akan memperburuk situasi keamanan regional.
Sebaliknya, rencana Macron ini disambut baik oleh Menteri Luar Negeri Palestina, Varseen Aghabekian Shahin.
Menurutnya, keputusan Macron akan melindungi hak-hak rakyat Palestina dan merupakan langkah ke arah yang benar.
Saat ini, 147 dari 193 negara anggota PBB telah mengakui negara Palestina, termasuk Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang melakukannya secara resmi pada tahun lalu.
Sosok Yair Netanyahu
Yair Netanyahu dikenal luas sebagai sosok yang kontroversial, sering kali memicu perdebatan melalui aktivitas media sosialnya.
Baca juga: Emmanuel Macron: Prancis Bisa Mengakui Negara Palestina pada Bulan Juni, Begini Kata Macron
Ia pernah menyerang jurnalis dan membuat pernyataan provokatif yang menuai kritik.
Pada tahun 2020, Yair dipaksa menghapus unggahan yang menyerukan pembentukan Israel Raya yang mencakup sebagian wilayah Yordania.
Situasi di Gaza
Sementara itu, situasi di Gaza terus memburuk di tengah upaya pengakuan internasional terhadap negara Palestina.
Pemerintah Israel yang dipimpin Netanyahu melanjutkan operasi militer yang brutal di wilayah tersebut.
Serangan intensif ke daerah padat penduduk, rumah sakit, dan infrastruktur sipil telah menewaskan lebih dari 50.000 warga Palestina, dengan sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Dengan meningkatnya ketegangan ini, pengakuan negara Palestina oleh Prancis diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap dinamika politik di kawasan tersebut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.