Konflik Palestina Vs Israel
Militer Israel Akui Serangan ke RS Al-Ahli, Rudal Hancurkan Ruang Bedah dan ICU
Militer Israel mengakui serangan udara yang menghancurkan RS Al-Ahli di Gaza.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah melancarkan serangan udara terhadap Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza pada dini hari, Minggu (14/4/2025).
Serangan ini menimbulkan kebakaran besar dan melumpuhkan operasional rumah sakit, yang diklaim oleh Israel digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kontrol.
Menurut pernyataan resmi militer Israel, serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan fasilitas Hamas yang berada di dalam kompleks rumah sakit.
"IDF dan Shin Bet menyerang kompleks komando dan kontrol di Jalur Gaza utara, yang digunakan oleh organisasi Hamas," ungkap militer Israel sebagaimana dilansir The Times of Israel.
Sebelum serangan, militer Israel mengusir paksa pasien dan staf medis dari rumah sakit.
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut menghancurkan gedung bedah dan stasiun pembangkit oksigen untuk unit perawatan intensif.
Evakuasi Paksa di Tengah Cuaca Dingin
Evakuasi terjadi beberapa menit sebelum serangan, di mana tentara Israel memberikan peringatan kepada pasien dan pendamping mereka untuk meninggalkan gedung.
"Saksi mata melaporkan pemandangan mengerikan saat orang-orang yang terluka berusaha menyelamatkan diri tanpa bantuan medis yang memadai," kata seorang dokter yang terlibat dalam evakuasi.
Laporan dari Al Jazeera menyebutkan bahwa sedikitnya tiga orang, termasuk seorang gadis yang terluka, meninggal dunia akibat evakuasi yang tergesa-gesa.
Banyak pasien kini berada dalam kondisi kritis akibat lumpuhnya layanan medis di rumah sakit tersebut.
Pihak berwenang di Gaza, termasuk kantor media pemerintah dan Hamas, mengecam serangan Israel.
Baca juga: Rumah Sakit Al-Ahli Digempur Israel, Warga Gaza Berhamburan Selamatkan Diri dari Serangan Rudal
Mereka menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas medis merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Konvensi Jenewa.
"Ini adalah kejahatan keji yang dilakukan Israel terhadap fasilitas medis," tegas mereka.
Hamas juga menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan perang, menekankan bahwa militer Israel tidak menghormati hukum dan norma kemanusiaan.
Rumah Sakit Al-Ahli, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis atau Ahli Arab, telah menjadi sasaran serangan selama konflik yang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023.
Sejak saat itu, lebih dari 50.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dilaporkan tewas akibat serangan intensif Israel ke daerah padat penduduk, termasuk rumah sakit dan infrastruktur sipil.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.