Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Baru 2 Bulan Jabat Presiden, Donald Trump Terancam Dimakzulkan, Ini Alasannya
Anggota DPR AS dari Demokrat, Al Green mengancam akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump dalam waktu 30 hari ke depan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota parlemen Amerika Serikat (AS) fraksi Demokrat, Al Green, mengancam akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Pasal-pasal pemakzulan tersebut diajukan kepada Donald Trump dikarenakan sang Presiden dianggap tidak pantas menduduki jabatan saat ini.
"Dia adalah Goliath," kata Al Green merujuk pada Trump di sebuah rapat umum di ibu kota negara, dikutip dari USA Today.
"Namun, teman-teman saya, teman-teman saya, untuk setiap Goliath ada Daud."
"Saya ingin Anda tahu, Tuan Presiden, Daud ini akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Anda dalam 30 hari ke depan," ancam Green.
Dikutip dari The Hill, Green sempat mengatakan dalam pidatonya di gedung DPR, ia akan mengajukan pasal-pasal pemakzulan terhadap Trump setelah panglima tertinggi itu menyarankan AS harus mengambil alih Jalur Gaza.Â
"Ketidakadilan di Gaza merupakan ancaman bagi keadilan di Amerika Serikat," kata Green saat itu.
Ia mengulangi pesan serupa pada hari Sabtu, dengan mengatakan daerah kantong yang dilanda perang itu "tidak akan menjadi tempat peristirahatan. Harus ada rumah bagi rakyat Palestina."
Green mempelopori beberapa upaya pemakzulan yang gagal selama masa jabatan pertama Trump di Gedung Putih, namun tidak membuahkan hasil.Â
Anggota Demokrat dari Texas itu dikecam oleh DPR pada 2 Februari, karena mengganggu pidato gabungan Trump tanggal 4 Februari di hadapan Kongres.
DPR menyetujui tindakan itu dengan suara 224-198-2, dan Green menjadi anggota DPR ke-28 yang ditegur oleh majelis rendah.Â
Baca juga: Trump Ancam Naikkan Tarif 50 Persen ke China jika Tak Cabut Tarif Balasan 34 Persen untuk AS
Al Green sebelumnya memprotes pidato Trump dengan berdiri dari kursinya di ruang sidang pada bulan lalu, sambil berkata, "Anda tidak punya mandat."
Dalam aksinya itu, Green dipaksa keluar dari Gedung Capitol AS selama pidato kongres bersama Presiden Trump.
Momen itu beredar luas secara daring pada Maret lalu, saat para pendukung dan kritikus mempertimbangkan keputusan Green untuk berunjuk rasa selama pidatonya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.