Konflik Palestina Vs Israel
Perpecahan di Israel: IDF Tanpa Misi Jelas ke Gaza, Menteri Heredi Lebih Baik Mati Ketimbang Gabung
Suara-suara penolakan atas berlanjutnya agresi ke Gaza, selain dari koalisi sipil, kini kabarnya juga menjalar ke elemen militer Israel
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan Israel Didera Perpecahan: Tanpa Misi Jelas ke Gaza, Heredi Nyatakan Lebih Baik Mati Ketimbang Gabung
TRIBUNNEWS.COM - Rencana pengerahan besar-besar pasukan Israel (IDF) dalam perluasan agresi militer darat ke Gaza diadang sejumlah masalah.
Suara-suara penolakan atas berlanjutnya agresi ke Gaza, selain dari koalisi sipil, kini kabarnya juga menjalar ke elemen militer Israel, dan makin kencang terdengar.
Baca juga: Terungkap, Pembangkangan di Militer Israel: IDF Mainkan Taktik Tanah untuk Darah Duduki Penuh Gaza
Satu di antara penolakan elemen militer Israel, seperti dilansir °ä³ó²¹²Ô²Ô±ð±ôÌý14 Israel, adalah kalau pasukan pendudukan Israel di Gaza tidak diberi misi yang jelas mengenai sifat operasi mereka di Gaza.
Baca juga: Forum Jenderal Israel Kirim Pesan Keras Tolak Lanjut Perang di Gaza: Negara Zionis Bisa Pecah
Krisis baru yang meningkat di koalisi penguasa Israel juga terlihat jelas setelah munculnya sebuah video muncul yang memperlihatkan Menteri Perumahan dan pemimpin partai United Torah Judaism, Yitzhak Goldknopf sedang menari mengikuti lagu yang memuat frasa "Kami mati tapi tidak mendaftar."
Hal ini terkait penolakan Kaum Yahudi Haredi untuk dipaksa mengikuti wajib militer oleh aturan baru di Israel.
Baca juga: IDF Kehabisan Prajurit, Israel Umumkan Tanggal Dimulainya Wajib Militer Bagi Kaum Yahudi HarediÌýÌý

"Di sebuah pesta pernikahan Haredi, Goldknopf menari. Ia mengancam akan membatalkan anggaran dan menyelenggarakan pemilu jika undang-undang yang melarang wajib militer pemuda Haredi tidak disahkan," kata laporan Khaberni, Senin (24/3/2025).
Lagu tersebut dijelakan merupakan wujud dari "Merayakan penolakan untuk bertugas di militer Israel".
Aksi Goldknopf ini memicu meningkatnya seruan dalam beberapa jam terakhir agar menteri tersebut dipecat, sehingga memaksa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengomentari insiden tersebut.
Lirik lagu tersebut antara lain: "Kami mati daripada bergabung dengan tentara, kami tidak percaya pada kekuasaan orang-orang kafir,".
Sebagai informasi, orang-orang kafir yang dimaksud di sini adalah orang-orang Yahudi sekuler.
Ketua partai United Torah Judaism berusaha membenarkan tindakannya, dengan mengatakan, "Saya menghadiri pernikahan salah satu anggota keluarga, dan saat berdansa, musik berubah menjadi lagu yang tidak saya sukai. Agar tidak menyinggung mempelai pria dan keluarganya, saya tetap tinggal di tempat saya. Sayangnya, ada yang memanfaatkan hal ini untuk menghasut, seolah-olah saya setuju dengan isi lagu tersebut. Namun, saya menolak dan mengutuknya."
Setelah kecaman berdatangan dan krisis meningkat, Goldknopf meminta maaf, dan melanjutkan:
"Adalah tugas saya untuk segera membungkam orkestra, dan saya akan melakukannya di masa mendatang. Saya sepenuhnya memahami siapa yang terluka, dan saya minta maaf."
Baca juga: Israel Kekurangan Pasukan Saat akan Melanjutkan Genosida Gaza, Yahudi Ultra-Ortodoks Mangkir

Konflik Palestina Vs Israel
Ditembakkan dari Yaman, Rudal Houthi Tak Bisa Dicegat Israel, Jatuh di Bandara Ben Gurion |
---|
Rudal Houthi Hantam Ben Gurion, Mengapa Sistem Pertahanan Canggih Israel-AS Gagal Menangkis? |
---|
Ben Gurion Dirudal, Houthi Dipuji Luar Biasa, Masih Bisa Serang Israel meski Baru Saja Digempur AS |
---|
2 Personel Elite IDF Tewas Kena Ranjau Terowongan Rafah, Israel Kirim 60 Ribu Tentara Perluas Agresi |
---|
Bandara Israel Dihantam Rudal Houthi, Pesawat Nyaris Kena, Sistem Pertahanan AS Gagal |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.