Kemarahan Elon Musk yang Memicu Keputusan Donald Trump Menutup USAID
Presiden AS Donald Trump akan membubarkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang sudah 64 tahun berdiri.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Choirul Arifin
听
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON 鈥 Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membubarkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) yang sudah 64 tahun berdiri.
Pembubaran ini dilakukan Donald Trump setelah Elon Musk selaku Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah di kabinet baru Trump tak diberi akses masuk ke sistem USAID.
Elon Musk mencurigai lembaga amal itu menjalankan praktik penyalahgunaan anggaran, termasuk jaringan penipuan yang mengalihkan dana ke pihak yang tidak berhak.
Hal ini membuat Elon Musk murka, hingga menyebutnya sebagai 鈥渙rganisasi kriminal鈥, tak sampai disitu buntut pembatasan akses 60 pejabat tinggi USAID diberi sanksi cuti administrative.
鈥淯SAID adalah organisasi kriminal,鈥 tulis Musk di platform X-nya, membalas video yang menuduh USAID terlibat dalam 鈥減ekerjaan jahat CIA鈥 dan 鈥渟ensor internet.鈥
Elon Musk mengungkapkan persetujuan Trump atas penutupan USAID, dalam sesi X Spaces (Twitter Spaces), Senin (3/2/2025) pagi waktu setempat.
Merespon tindakan yang dilakukan Elon Musk, Presiden Trump sendiri menegaskan bahwa pihaknya mendukung langkah Musk menutup USAID sebagai bagian dari efisiensi anggaran.
Trump memperkirakan apabila penutupan benar-benar direalisasikan maka pemerintah dapat mengurangi defisit hingga 1 triliun dollar AS (sekitar Rp 16,32 kuadriliun) dalam satu tahun kedepan, sebagaimana dikutip dari BBC International.
Selain alasan efisiensi anggaran, Trump berkeinginan untuk mengintegrasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri agar pengawasan dan efektivitas penyaluran bantuan luar negeri dapat ditingkatkan.
Ia berpendapat bahwa dengan menghapus USAID, AS dapat mengarahkan dana federal untuk kebijakan domestik yang lebih mendesak, seperti isu keamanan nasional dan pembangunan ekonomi dalam negeri.
USAID Ditutup Imbasnya ke Mana?
USAID sendiri merupakan lembaga kemanusiaan terbesar yang dimiliki oleh Pemerintah AS, dengan tenaga kerja sekitar 10.000 orang di seluruh dunia sementara anggaran tahunan mencapai puluhan miliar dollar AS.
Pada tahun fiskal 2023, USAID diketahui mengelola lebih dari 40 miliar dollar AS (setara dengan Rp 653 triliun) dari total anggaran yang disetujui untuk Departemen Luar Negeri, termasuk operasi luar negeri dan program terkait.
Baca juga: Marco Rubio Ambil Alih USAID, Berjanji Akhiri Pembangkangan Terhadap Agenda Presiden Donald Trump
Dana bantuan ini dikelola untuk disalurkan melalui hibah, kontrak, dan perjanjian kerja sama ke 130 negara seperti Ukraina, Ethiopia, dan Yordania sebagai penerima bantuan terbesar.
Teror Bom Guncang Rusia, Tewaskan Jenderal Senior Moskow Jelang Lawatan Trump Ke Kremlin |
![]() |
---|
Boeing Terjepit Perang Dagang, Tiongkok Kembalikan 50 Pesawat dan Desak Trump Cabut Tarif |
![]() |
---|
Jelang Kunjungan Trump, AS Tawarkan Paket Senjata Canggih ke Arab Saudi |
![]() |
---|
Kebijakan Deportasi Massal Trump Menangkap Enam Mahasiswa Indonesia di AS |
![]() |
---|
Trump Tegur Putin Buntut Serangan Mematikan di Ukraina: Berhenti! 5.000 Tentara Tewas Setiap Minggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.