bet365足球投注

Rabu, 7 Mei 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Perintahkan 7.000 Yahudi Ultra-Ortodoks ke Medan Perang, Bantu IDF Gempur Gaza dan Lebanon

Netanyahu melayangkan surat perintah bagi 7.000 warga Yahudi Ultra-Ortodoks untuk ikut berperang bersama pasukan ID di Gaza dan Lebanon.

Anadolu Agency
PM Netanyahu mewajibkan 7.000 warga Yahudi Ultra-Ortodoks untuk ikut berperang bersama pasukan pertahanan Israel (IDF) di Gaza dan Lebanon 

TRIBUNNEWS.COM 鈥 Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melayangkan surat perintah bagi 7.000 warga Yahudi Ultra-Ortodoks untuk ikut berperang bersama pasukan pertahanan Israel (IDF) di Gaza dan Lebanon.

Menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Israel, perintah wajib militer akan dikeluarkan secara bertahap, dimulai pekan depan, setelah evaluasi militer rampung digelar.

"Pendaftaran 7 ribu orang Haredim untuk bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan dikeluarkan secara bertahap, dimulai pada Minggu setelah evaluasi militer," kata Katz聽 dikutip dari

Sejauh ini rincian bagaimana proses ini akan berlangsung masih belum jelas.

Namun Menteri Pertahanan Israel Katz berencana mengadakan diskusi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari kompromi yang akan membantu mengintegrasikan Yahudi ultra-Ortodoks (Haredim) ke dalam militer.

Katz juga berjanji akan memastikan tentara ultra-Ortodoks mendapatkan lingkungan yang mendukung untuk memenuhi tugas-tugas mereka di militer, di samping mempertahankan gaya hidup religius mereka.

Pernyataan itu datang menyusul putusan Mahkamah Agung Israel pada Juni, yang mengamanatkan kaum Yahudi Haredi untuk ikut berpartisipasi ke dalam medan perang bersama dengan warga negara Israel lainnya.

Warga Ultra-Ortodoks Ancam Tinggalkan Israel

Merespon perintah wajib militer yang dirilis PM Netanyahu, ribuan warga Haredi ultra-Ortodoks pilih membangkang.

Penolakan dilakukan warga Yahudi Ultra-Ortodoks lantaran mereka menilai keputusan Netanyahu bertolak belakang dengan putusan Mahkamah Agung Israel.

Ini karena Ultra-ortodoks merupakan warga kelas agamawan Israel yang difokuskan khusus urusan agama.

Sehingga Kaum ultra-Ortodoks mengklaim hak mereka hanya untuk belajar di pendidikan khusus agama bukan untuk bertugas di militer atau menjadi pegawai negeri sipil.

Baca juga: Netanyahu Siapkan Rencana Aneksasi Tepi Barat Pasca Kemenangan Trump

Tak sampai disitu, Kaum ultra-Ortodoks 聽juga mengancam akan meninggalkan negara Israel jika mereka dipaksa masuk militer.

鈥淛ika mereka memaksa kami untuk bergabung dengan militer, kami semua akan terbang ke luar negeri, membeli tiket, dan pergi,鈥 ungkap kepala rabi Yahudi Sephardic, dikutip dari Anadolu.

鈥淢ereka (orang Israel yang sekuler) harus memahami bahwa tanpa Taurat, tanpa kollels dan yeshivas (perguruan tinggi Yahudi untuk penelitian Talmud), militer [Israel] tidak akan sukses,鈥 tambah Sephardic.

Halaman
12
Sumber:
Berita Rekomendasi
asd
  • Berita Terkini

    © 2025 bet365足球投注, a subsidiary of . All Right Reserved
    bet365足球投注 Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan