Profil Menteri Baru Israel di Kabinet Pemerintahan Benjamin Netanyahu
Beberapa menteri di pemerintahan baru Isreal di bawah Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk memperluas pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Benjamin Netanyahu kembali dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Israel untuk keenam kalinya pada Kamis (29/12/2022).
Beberapa menteri di pemerintahan baru berjanji untuk memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Diwartakan sebelumnya, Netanyahu menempatkan perluasan permukiman Tepi barat dalam daftar prioritasnya meski mendapat kecaman masyarakat internasional.
Pemerintahan Netanyahu dikenal paling religius dan garis keras dalam sejarah Israel.
Kabinet Netanyahu terdiri dari partai-partai ultra-Ortodoks, sebuah faksi religius ultranasionalis sayap kanan yang berafiliasi dengan gerakan pemukim Tepi Barat, dan partai Likud miliknya.
Selengkapnya, berikut ini profil beberapa menteri baru Israel di kabinet pemerintahan Benjamin Netanyahu, yang dilansir bet365×ãÇòͶעnews.com dari :
Baca juga: Jelang Dilantik, Benjamin Netanyahu Jadikan Perluasan Permukiman Tepi Barat sebagai Prioritas
Ketua DPR Amir Ohana
Mantan menteri Amir Ohana merupakan politisi gay pertama Israel yang menduduki jabatan tinggi di Parlemen.
Ohana menjadi anggota parlemen sejak 2015.
Anggota partai Likud ini adalah tokoh paling senior ketiga setelah presiden dan perdana menteri, menurut konstitusi negara.
Pada 2019, Ohana menjadi pria gay pertama yang memegang jabatan menteri ketika terpilih sebagai menteri kehakiman Netanyahu.
Menteri Pertahanan Yoav Galant
Seorang anggota partai sayap kanan Likud Netanyahu, Galant (64) memulai dinas militernya sebagai pasukan katak angkatan laut dan dijadwalkan menjadi kepala tentara pada tahun 2011.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Secara Resmi Bentuk Pemerintahan Israel, Anggota Partai Likud Isi Kabinet Penting

Namun dia tersingkir karena diduga melakukan pekerjaan pembangunan di rumahnya tanpa izin.
Sejak memasuki politik pada 2015, dia menjabat sebagai menteri pendidikan, perumahan dan imigrasi.