Jelang Dilantik, Benjamin Netanyahu Jadikan Perluasan Permukiman Tepi Barat sebagai Prioritas
Pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu menempatkan perluasan permukiman Tepi Barat dalam daftar prioritasnya sehari sebelum dilantik.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah garis keras Benjamin Netanyahu menempatkan perluasan permukiman Tepi Barat dalam daftar prioritasnya, sehari sebelum dilantik pada Kamis (29/12/2022).
Diwartakan , sebagian besar masyarakat internasional menganggap permukiman Israel di Tepi Barat ilegal dan menjadi penghalang perdamaian dengan Palestina.
Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan pemerintah yang akan datang agar tidak mengambil langkah-langkah yang dapat merusak harapan untuk pembentukan negara Palestina merdeka.
Seperti diketahui, pemerintahan Netanyahu dikenal paling religius dan garis keras dalam sejarah Israel.
Pemerintahan Netanyahu terdiri dari partai-partai ultra-Ortodoks, sebuah faksi religius ultranasionalis sayap kanan yang berafiliasi dengan gerakan pemukim Tepi Barat, dan partai Likud miliknya.
Pada Rabu (28/12/2022) Partai Likud Netanyahu merilis pedoman-pedoman kebijakan pemerintah baru.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Secara Resmi Bentuk Pemerintahan Israel, Anggota Partai Likud Isi Kabinet Penting
Dalam perjanjian koalisi antara Likud dan Zionisme Religius, Netanyahu berjanji untuk melegalkan pos-pos pemukiman liar yang dianggap ilegal bahkan oleh pemerintah Israel.
Netanyahu juga berjanji untuk mencaplok Tepi Barat “sambil memilih waktu dan mempertimbangkan kepentingan nasional dan internasional negara Israel”.
Dilansir , Israel merebut Tepi Barat pada tahun 1967 bersama dengan Jalur Gaza dan Yerusalem Timur.
Israel telah membangun lusinan pemukiman Yahudi di sana yang sekarang menjadi rumah bagi sekitar 500.000 orang Israel yang tinggal bersama sekitar 2,5 juta orang Palestina.
Profil singkat Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu kembali menduduki kursi pemerintahan setelah memenangkan pemilihan PM Israel pada Selasa (31/10/2022).
Baca juga: Profil Benjamin Netanyahu, Politisi Senior Israel yang Terpilih Kembali Jadi Perdana Menteri

Sebelumnya, Netanyahu menjabat sebagai pemimpin oposisi sebelum memenangkan pemilihan.
Dengan bantuan partai ultra-Ortodoks dan aliansi baru serta politisi sayap kanan, Netanyahu memenangkan suara mayoritas di pemilihan kelima yang digelar Israel dalam empat tahun terakhir.